FaktualNews.co

Tangkal Paham Radikalisme, Polres Trenggalek dan MUI Rangkul Da’i Millenial Jadikan Ujung Tombak

Peristiwa     Dibaca : 669 kali Penulis:
Tangkal Paham Radikalisme, Polres Trenggalek dan MUI Rangkul Da’i Millenial Jadikan Ujung Tombak
FaktualNews.co/Suparni/PB/
Situasi FGD tangkal paham radikal di gedung Bawarasa Trenggalek.

TRENGGALEK, FaktualNews.co – Upaya dan jawaban dari maraknya perkembangan radikalisme baik di dunia nyata maupun dunia maya. Polres, MUI, Kemenag dan Baznas Kabupaten Trenggalek,  gelar Focus Group Discussion (FGD), Selasa (15/10/2019).

Gelar FGD yang berlangsung di gedung Bawarasa Trenggalek tersebut, dengan tema ‘Upaya Da’i Millenial Dalam Menangkal Paham Radikal.’

“Kami sangat mengapresiasi, FGD ini merupakan bentuk atau wujud langkah kongkrit. Dan memang harus kita lakukan untuk mencegah paham radikalisme utamanya kepada masyarakat pada usia produktif dan usia dini,” ungkap Kapolres Trenggalek, AKBP Jean Calvijn Simanjuntak.

Dalam kesempatan tersebut Calvijn juga memaparkan tentang seluk beluk paham radikalisme yang berkembang, hingga aksi-aksi teror yang terjadi di Indonesia.

“Tadi saya sampaikan bahwa paham radikalisme ini tidak hanya terjadi didunia nyata saja melainkan juga tumbuh subur didunia maya,” terangnya

Para da`i millenial inilah, lanjut Calvijn, yang nantinya akan membantu dengan melakukan pendekatan dan memberikan pemahaman yang baik. Serta sosialisasi di dunia nyata maupun dunia maya.

“Tentunya dengan pendampingan dari para ulama maupun tokoh agama,” imbuhnya.

Sementara Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Trenggalek, Jamaludin Malik mengatakan, dalam FGD tadi dihadiri sekitar 50 da’i muda putra-putri dan dibekali pemahaman untuk menjadi duta penangkal radikalisme yang banyak menyebar lewat dunia maya.

Menurutnya para da’i tersebut berasal dari berbagai latar belakang. Mulai dari penyuluh agama, pengajar, dan perwakilan beberapa organisasi remaja Islam.

“Kami paham, masuknya virus radikalisme itu pada remaja. Selain dari dunai maya atau media sosial,  juga dari pembimbing yang secara keilmuan tidak bisa dipertangungjawabkan,” jelasnya.

Disampaikan Jamaludin Malik, pihaknya menyiapkan para da’i melenial itu untuk bisa masuk ke dunia anak-anak muda dan memerangi paham radikal.

“Para da’i millenial ini nanti akan masuk ke kelompok atau komunitas melenial dengan cara yang kekinian. Dan mereka sebisa mungkin tidak mengedepankan dalil-dalil agama,” terangnya.

Ditambahkan Jamaludin, pencegahan paham radikal akan susah diterima anak muda apabila dimulai dengan dalil-dalil agama.

“Kalau da’i tua jelas sudah tidak pas lagi. Sebab mereka nanti akan menggunakan Teknologi Informasi (TI), sementara kami dai tua tidak paham. Kalau dai melenial, mereka lebih mudah masuk dan gampang diterima,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin