BLITAR, FaktualNews.co – Pemerintah Kota Blitar, memberikan apresiasi khusus pada kelurahan yang lingkungannya mempunyai inovasi dan sukses memberantas nyamuk. Seperti pada Rabu (16/10/2019) pagi, Plt Walikota Blitar, Santoso mendatangi Kelurahan Tanggung, menggelar acara Gertak Gugah DBD.
Gertak Gugah DBD, adalah kepanjangan Gerakan Serentak Penanggulangan dan Pencegahan Demam Berdarah Dengue. Di acara pagi itu ditunjukkan beberapa RW yang menjadi pilot projek pemberantasan nyamuk.
Salah satunya Kelurahan Tanggung, yang mempunyai motto Geram Sitik atau Gerakan Masyarakat Sikat Jentik. Lalu warga lingkungan Karanglo, Sananwetan mempunyai motto Lobejana atau Karanglo Bebas Jentik Nyamuk.
Kelurahan atau lingkungan dengan pilot projek pemberantasan nyamuk ini diberikan penghargaan. Sebab kelurahan pilot projek ini terbukti sukses dengan satu rumah satu jumantik (juru pemantau jentik nyamuk.
Demikian prestasi ini bisa ditiru daerah lain sehingga upaya menekan populasi nyamuk yang penyebar virus DBD, menjadi seminimal mungkin. Nantinya Kota Blitar, akan bebas DBD dan mewujudkan masyarakat sehat.
“Apalagi ini mau memasuki bulan November-Desember yang merupakan musim penghujan. Harapannya masyarakat bisa siap mengantisipasi memakan korban terjangkit DBD,” kata Plt Walikota Santoso.
Santoso menargetkan pencanangan Gertak Gugah DBD kali ini, bisa mengimbas seluruh kelurahan di Kota Blitar. Dengan tiap rumah di Kota Blitar memilih satu anggotanya menjadi juru pemantau jentik nyamuk.
“Selain satu rumah satu jumantik. Masyarakat menerapkan 3 M Plus. Kalau ada kaleng-kaleng bekas bisa dikubur karena kalau hujan bisa menjadi sarang nyamuk,” jelas walikota yang dikenal ramah ini.
Ditempat yang sama Kepala Dinas Kesahatan Kota Blitar, M Muchlis mengatakan, kalau di Kota Blitar yang terdiri 21 kelurahan tercatat 19 endemis demam berdarah dan dua lainnya di tingkat sporadis.
Maka dari itu diperlukan usaha bersama seluruh masyarakat memberantas nyamuk mulai dari jentiknya.
Sebab dari penelitian terakhir pemfoggingan atau pengasapan nyamuk tidak terlalu efektif dalam memberantas nyamuk.
“Gerakan saat ini seperti penerapan satu rumah satu jumantik itu bagus. Terbukti di Kelurahan Karanglo, yang menjadi pilot projek kita dari 150 rumah, sebanyak 149 nya bersih dari jentik nyamuk. Dengan demikian bisa dikatakan 99,3 persen bebas dari nyamuk,” jelas M Muchlis. (*/hms)