Kesehatan

Susah Buang Air Besar, Ini Fakta dan Mitos Seputar BAB yang Mesti Dibedakan

SURABAYA, FaktualNews.co – Bila seseorang mengalami susah BAB, biasa orang itu akan mencari cara melancarkan BAB dengan minum banyak air dan makan serat. Padahal cara itu belum tentu bisa mengobati sembelit. Bisa jadi apa yang kita lakukan itu bukan fakta, tapi mitos.

Berikut mitos dan fakta seputar susah BAB yang dilansir dari Hello Sehat:

1. Banyak minum air bisa sembuhkan susah BAB

Pernyataan ini mitos. Minum banyak air bukanlah salah satu cara untuk menyembuhkan susah BAB. Minum banyak air hanya dapat mencegahnya. Air berfungsi melunakkan feses, sehingga memudahkan buang air besar atau BAB.

Susah BAB terjadi karena feses menjadi keras, tersumbat, dan menumpuk. Ketika seseorang minum banyak air dengan anggapan bisa menyembuhkan sembelit, air hanya memberikan efek kembung. Air memang akan diserap oleh usus dan dibuang melalui urine atau air seni.

Dalam keadaan susah BAB, saya menganjurkan untuk menambahkan 2-4 gelas air putih dari porsi biasanya untuk menghindari dehidrasi.

2. Makan makanan berserat bisa mengobati susah BAB

Hal ini juga mitos, sama seperti air. Makanan berserat berkontribusi untuk melancarkan sistem pencernaan dan BAB, bukan mengobati sembelit. Konsumsi makanan berserat bukanlah cara menyembuhkan, melainkan mencegah susah BAB agar tidak sampai terjadi.

Ketika seseorang susah BAB dan makan banyak serat memang dapat melancarkan sistem pencernaan. Namun, makan terlalu banyak serat justru dapat menimbulkan efek penumpukan feses yang sudah tersumbat. Cara mengobati susah BAB sebenarnya adalah dengan minum obat pencahar.

3. Minum kopi bisa mengatasi sembelit

Pernyataan ini mitos. Kopi mengandung kafein dan tidak memiliki efek melancarkan pencernaan. Susah BAB bisa disembuhkan dengan obat pencahar yang dapat merangsang gerakan saluran cerna sehingga BAB jadi lancar.

Kafein tidak membuat usus menjadi aktif bergerak. Kafein justru membuat lambung yang sudah asam menjadi lebih asam. Ketika larutan asam itu masuk ke pencernaan, usus bisa teriritasi, apalagi saat perut kosong. Dampaknya, daya serap usus menjadi berkurang lagi karena dindingnya teriritasi oleh zat yang terlalu asam.

Kopi hanya berdampak pada kenaikan asam lambung dan iritasi usus. Kopi bukan jawaban untuk meringankan gejala susah BAB.

4. Susah BAB disebabkan oleh faktor usia

Ini adalah fakta. Susah BAB memang bisa disebabkan oleh faktor usia. Ketika usia semakin tua, saluran cerna sudah tidak selentur saat usia Anda masih muda.

Terlebih, orang dengan usia lanjut cenderung jarang berolahraga. Olahraga menjadi faktor penting untuk menjaga kelenturan usus untuk melakukan gerakan peristaltik.

Oleh karenanya, usus jadi kurang lentur atau elastis di usia lanjut sehingga tak jarang orang lanjut usia mengalami susah BAB.

5. Sembelit disebabkan oleh stres

Ini juga fakta. Kondisi susah BAB bisa disebabkan oleh stres. Stres dapat memengaruhi kerja sistem saraf pusat dengan cara menyebabkan kondisi depressed atau “tertekan”. Hal ini menghambat sistem saraf pusat untuk dapat bekerja secara optimal.

Usus dikontrol secara parasimpatis (tidak disadari oleh pikiran kita) melalui sistem saraf pusat. Dalam kondisi stres, kerja peristaltik usus jadi tidak optimal karena adanya gangguan di sistem saraf pusat. Dengan begitu, gerakan usus untuk meremas-remas makanan dan mendorongnya hingga menjadi feses tidak bekerja dengan baik. Inilah yang memicu kondisi susah BAB.