FaktualNews.co

Air PDAM Kota Pasuruan Mampet, Pelanggan Kelimpungan

Peristiwa     Dibaca : 1190 kali Penulis:
Air PDAM Kota Pasuruan Mampet, Pelanggan Kelimpungan
FaktualNews.co/Aziz/
Seorang ibu membawa anaknya yang  terpaksa membeli air lantaran sudah tiga minggu  air PDAM Kota Pasuruan mampet.

PASURUAN, FaktualNews.co – Ratusan pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Pasuruan, di Kelurahan/Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, sejak tiga minggu ini kesulitan air bersih. Pasalnya, saluran air dari perusahaan milik pemerintah daerah yang jadi tumpuan mereka ini mampet. Meski dilapori warga, pihak PDAM tak meresponnya.

Untuk mensiasati akan kebutuhan air ini, warga terpaksa membeli air bersih per jerigen berkapasitas 25 liter seharga Rp 3 ribu. Sedangkan tiap Kepala Keluarga (KK) minimal membutuhan lima jerigen untuk kebutuhan sehari-hari.

“Memang sejak tiga minggu ini saluran air PDAM mampet,” ujar Fadli, salah satu warga Panggungrejo, Minggu (20/10/2019).

Menurut warga sekitar, mampetnya saluran air dari PDAM tersebut, terjadi berbagai faktor disebut mesin pompanya yang rusak. Bahkan terakhir warga juga dikabari dengan saluran pipa yang mengalami kendala. Padahal setelah dicek warga tak ada permasalahan yang terjadi.”Kami hanya ingin kepastian saja. Ini meresahkan,” tambah Sigit.

LSM Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) yang mendapat laporan atas kurangnya pelayanan PDAM tersebut, sangat prihatin.”Semestinya PDAM memberikan penjelasan ke pelanggan terkait persoalan yang terjadi. Permasalahannya air yang menjadi kebutuhan pokok,” kata Amin Suprayitno, Wakil Ketua DPD Pospera Jatim.

Pihaknya menilai bahwa kinerja PDAM perlu dievaluasi menyeluruh terkait pelayanan kepada para pelanggan. Dan tidak hanya menunggu dilapori baru merespon.

“Dengan pelayanan yang kurang profesional sebagai perusahaan milik daerah, tentunya harus ketegasan dari Pemkot. Yakni utamakan pelayanan pada masyarakat,” bebernya.

Ditambahkan, meski sudah mampet selama tiga minggu, ironisnya pelanggan tetap harus bayar tagihan. Sehingga memberatkan mereka.

“Mampetnya air PDAM ini berdampak. Dimana mereka harus mengeluarkan dana lagi untuk membeli air dari truk tangki atau penjual keliling. Kami ingin kejelasan dan kami siap melaporkan ke Gubernur Jawa Timur,” pungkas Suprayitno.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin