Dosen-Mahasiswa IAIN Madura ke Kampus Pakai Sarung
PAMEKASAN, FaktualNews.co-Pemandangan tak biasa terlihat di lingkungan kampus IAIN Madura, Selasa (22/10/2019).
Sebab, dari dosen dan mahasiswa yang datang ke kampus yang berada di Jalan Panglegur Tlanakan Pamekasan itu menggunakan pakaian ala santri. Yakni menggunakan sarung, baju koko dan kopyah.
Pakaian sarung tersebut dikenakan sebagai penghormatan terhadap hari santri yang selalu diperingatkan setiap tanggal 22 Oktober sejak tahun 2015 setelah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo.
Rektor IAIN Madura Mohammad Kosim menyebut, pakaian kantor dan perkuliahan ala santri merupakan bagian dari penghormatan terhadap hari santri dan mengenang perjuangan para sesepuh negeri ini.
“Ini bagian dari menghormati dan mengingat perjuangan para kiai dan sesepuh negeri ini,” kata Kosim, Senin, (22/10/2019).
Suasana pakaian ala santri di lingkungan kampus IAIN Madura bukan pertama kali.
Sebab, pada tahun sebelumnya, ditahun 2018 semua mahasiswa dan civitas akademika menggunakan sarung. “Setiap tahun kami menginginkan agar suasana kampus seperti di pesantren,” ujarnya.
Selain itu, mantan aktivis PMII ini menyebabkan, bahwa keberadaan santri mempunyai peran besar terhadap berlangsungnya pembangunan bangsa Indonesia.
Sebab, santri merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Indonesia untuk menegakan perdamaian dan menjaga keutuhan Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Keberadaan santri untuk menebarkan perdamaian dunia dan tegaknya NKRI,” tandasnya.
Pria nomer satu di lingkungan IAIN Madura itu berharap, agar santri di pelosok negeri bisa menyebarkan pesan-pesan Perdamaian dan bisa menangkal dan memerangi segala narasi yang bisa merusak persatuan dan kesatuan Republik Indonesia.
“Santri mempunyai tugas untuk menyampaikan pesan perdamaian untuk dunia,” tandasnya.
