FaktualNews.co

Hektaran Hutan Pinus di Kawasan Perhutani Trenggalek, Terbakar

Peristiwa     Dibaca : 1147 kali Penulis:
Hektaran Hutan Pinus di Kawasan Perhutani Trenggalek, Terbakar
FaktualNews.co/Suparni PB
Situasi kebakaran di gunung Andong, Kampak, Trenggalek.

TRENGGALEK, FaktualNews.co – Sekitar delapan hektar hutan pinus milik Perhutani di Gunung Andong, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, terbakar, Selasa (22/10/2019).

Sejauh ini, Belum diketahui apa penyebab terjadinya kebakaran. Menurut KSKPH Perhutani Kediri Selatan, Andy Iswindarto, kebakaran terjadi sejak pukul 10.00 WIB hingga sekitar pukul 19.30 WIB, api belum padam.

“Puluhan petugas Perhutani, TNI-Polri dan sejumlah pihak lainnya dibantu masyarakat masih terus berupaya memadamkan api,” ungkapnya.

Disampaikan Andy, titik api berada sejauh 1 kilometer dari pemukiman warga. Jika api terus membesar, dikhawatirkan merembet ke pemukiman.

“Petugas dan warga saat ini masih bersiaga dan berupaya memadamkan api. Kita masih memantau di lokasi jangan sampai api merembet ke pemukiman, titik api berada sekitar 1 kilometer dari rumah warga,” terangnya.

Sulitnya akses, menuju titik lokasi kebakaran, lanjut Andy, menyebabkan api sukar dipadamkan. Sedangkan pohon pinus di delapan hektar tersebut, kondisinya rapat dan masih aktif dilakukan penyadapan atau diambil getahnya.

“Sampai saat ini ada beberapa titik yang belum padam. Karena lokasi kebakaran lumayan sulit dan hanya bisa dijangkau dengan jalan kaki. Mobil pemadam tidak bisa masuk,” jelasnya

Andy menuturkan, kebakaran tersebut merupakan yang terbesar, dibandingkan Karhutla sebelumnya. Jika Sebelumnya pada, Selasa (24/9/2019) hutan produksi milik Perhutani Wilayah Kediri Selatan, seluas satu hektar di wilayah RPH Kecamatan Karangan, terbakar dan berhasil dipadamkan tim gabungan.

Namun api kembali membara di gunung Andong dengan skala besar. Karena banyaknya material getah pinus, membuat api dengan mudah membesar.

“Untuk kepastian penyebab kebakaran belum diketahui. Sebab lokasi yang terdampak kali ini merupakan hutan dengan kerapatan yang baik, dan tidak ada pengelolaan tumpang sari di bawahnya,” pungkas Andy.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas