Atasi Kekeringan di 12 Dusun, BPBD Situbondo Sudah Habiskan Air 690 Ribu Liter
SITUBONDO, FaktualNews.co-Dampak musim kemarau terus meluas di Kabupaten Situbondo. Tercatat sebanyak 12 dusun pada enam desa di Kabupaten Situbondo itu, masih menggantungkan bantuan air bersih dari BPBD Situbondo, untuk kebutuhan hidupnya setiap hari.
Sejak awal Juli hingga menjelang akhir Oktober 2019, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo, telah mendistribusikan sebanyak 690 ribu liter air bersih kepada ribuan kepala keluarga (KK) di sejumlah dusun terdampak kekeringan.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Situbondo, Titik Suwarni mengaku setiap hari mengirim air bersih 5.000 hingga 10.000 liter. Sementara, titik pendistribusian sebanyak 12 dusun.
“Kita distribusi setiap hari secara bergantian. Satu titik satu kali dalam seminggu,” ujar Titik, Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Situbondo, Jumat (25/10/2019).
Menurutnya, pengiriman air kepada ribuan warga tersebut masih mengandalkan bantuan dari BPBD. Jika kebutuhan air melebihi dari alokasi yang disediakan, BPBD akan mengupayakan mencari sumber anggaran di instansi lain.
“Karena jatah pengiriman air bersih di kami tinggal dua mingguan lagi. Sepertinya ada dinas lain yang memiliki anggaran bantuan air bersih namun belum terpakai. Kami akan berkoordinasi dengan mereka jika nanti masih membutuhkan tambahan air,” terangnya.
Titik menegaskan, diakui memang ada tambahan lokasi krisis air bersih baru pada bulan ini. Yaitu Dusun Leduk, Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih.
Menurutnya, ini jelas berdampak terhadap sisa anggaran air bersih yang melekat di BPBD. “Anggaran bantuan air bersih untuk daerah terdampak kekeringan sudah mengacu tahun sebelumnya,” katanya.
BPBD memprediksi, hujan mulai turun di Situbondo pada pertengahan November mendatang. Jika hujan turun sesuai perkiraan, maka BPBD tidak perlu mencari sumber anggaran untuk penambahan air.
“Harapan kami begitu, segera turun hujan. Karena jatah pengiriman air bersih ke lokasi kekeringan hanya sampai 10 November,” terangnya.
Dari 12 dusun terdampak kekeringan, paling banyak di Desa Kalisari, Kecamatan Banyuglugur. Lokasi kekeringan berada di tiga Dusun. Yaitu Dusun Krajan, Dusun Secangan Barat, dan Dusun Secangan Timur.