SURABAYA, FaktualNews.co – Asam lambung merupakan salah satu zat yang berperan penting dalam proses pencernaan. Namun jika kadarnya berlebihan atau terlalu sedikit. Asam lambung bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Gangguan pencernaan, seperti nyeri perut, diare, dan kembung. Merupakan beberapa masalah kesehatan yang dapat timbul akibat tidak normalnya kadar asam lambung.
Jika dibiarkan berlarut-larut tanpa penanganan, kondisi tersebut dapat menimbulkan penyakit serius yang berpotensi mengancam nyawa.
Apa Itu Asam Lambung?
Asam lambung berperan penting dalam proses pencernaan. Tanpa asam lambung atau jika kadarnya di lambung rendah. Tubuh tidak dapat menyerap nutrisi dari makanan.
Selain berperan dalam proses pencernaan, asam lambung juga berfungsi untuk menatralisir enzim dan membunuh kuman berbahaya yang mungkin ada di dalam makanan.
Oleh karenanya, penting untuk memastikan kadar asam lambung sesuai kebutuhan tubuh. Jika jumlahnya berlebihan atau terlalu sedikit, dapat timbul beragam masalah kesehatan.
Bahaya Asam Lambung jika Terlalu Sedikit
Ketika tubuh tidak memproduksi cukup asam lambung, atau dalam istilah medis disebut hipokloridia, gejala yang akan muncul adalah:
Selain itu, kurangnya asam lambung dalam jangka panjang juga dapat menimbulkan masalah gizi, seperti kekurangan vitamin, mineral, atau protein tertentu. Hal ini karena kurangnya asam lambung menyebabkan nutrisi-nutrisi tersebut tidak dapat dicerna dengan baik oleh tubuh.
Bahaya Asam Lambung jika Terlalu Banyak
Sebaliknya jika kadar asam lambung terlalu tinggi, ada beragam gangguan yang dapat terjadi, yaitu:
Heartburn atau nyeri ulu hati adalah sensasi perih di dada dan perut bagian atas, yang biasanya akan terasa lebih parah ketika berbaring atau membungkuk. Kondisi ini merupakan dampak dari asam lambung yang naik ke kerongkongan, dan bisa menandakan adanya tukak lambung.
Jika keluhan nyeri ulu hati hanya terjadi sesekali, umumnya tidak diperlukan penanganan khusus. Namun jika nyeri ulu hati sering terjadi, terasa berat dan menjalar hingga ke rahang, leher, atau lengan, diperlukan pemeriksaan dan pengobatan dari dokter.
Gastroesophageal reflux disease atau GERD merupakan penyakit pencernaan kronis yang terjadi ketika asam lambung atau cairan dan isi lambung naik kembali ke kerongkongan, sehingga mengiritasi dinding kerongkongan.
GERD ditandai dengan nyeri ulu hati yang muncul lebih dari dua kali dalam seminggu. Bahaya asam lambung yang satu ini bisa diobati dengan menjalani gaya hidup sehat, menjauhi konsumsi kopi dan alkohol, berhenti merokok, serta mengonsumsi obat obatan pereda asam lambung. Pada kasus tertentu, GERD perlu ditangani dengan operasi.
Asam lambung atau cairan lambung yang naik ke kerongkongan dan mulut dapat mengikis email gigi (lapisan terluar gigi). Akibatnya, gigi pun menjadi rusak.
Tanpa pemeriksaan gigi rutin, biasanya orang tidak menyadari bahwa giginya rusak sampai kerusakaan yang terjadi sudah parah.
Asam lambung juga bisa memperparah penyakit asma atau pneumonia hingga menyebabkan sesak napas. Hal ini bisa terjadi bila asam lambung yang naik ke kerongkongan secara tidak sengaja masuk ke tenggorokan saat bernapas, dan masuk hingga ke paru-paru.
Asam lambung yang naik kembali ke kerongkongan (GERD) bisa menyebabkan iritasi pada dinding-dinding kerongkongan. Iritasi ini kemudian memicu terjadinya peradangan pada kerongkongan atau yang biasa disebut esofagitis.
Jika tidak diobati selama bertahun-tahun, asam lambung yang terus naik ke kerongkongan berpotensi menyebabkan esofagus Barret. Bahaya asam lambung yang satu ini merupakan komplikasi serius dari penyakit GERD.
Pada esofagus Barrett, terjadi kerusakan jaringan kerongkongan yang menghubungkan mulut dengan lambung. Penyakit ini tidak memiliki gejala khusus, dan gejala yang muncul biasanya berhubungan atau mirip dengan GERD. Bahaya utama dari esofagus Barrett adalah terjadinya kanker esophagus.
Untuk menjaga agar kadar asam lambung tetap seimbang, biasakan untuk makan dengan jadwal yang teratur. Selain itu, hindari makan terlalu cepat dan langsung berbaring setelah makan, agar asam lambung tidak naik.
Jika tidak kunjung membaik, asam lambung yang berlebihan ini mungkin perlu diobati menggunakan obat-obatan penurun asam lambung, seperti omeprazole, lansoprazole, cimetidine, famotidine, dan ranitidine. Akan tetapi, obat ranitidine kini sedang ditarik izin edarnya oleh BPOM untuk sementara waktu.
Jika keluhan gangguan pencernaan terkait asam lambung sering dirasakan, atau gangguan asam lambung menyebabkan nyeri perut berat, warna feses hitam, muntah darah, atau sulit menelan, segeralah berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan.