Advertorial

Hari Jadi Sumenep ke-750, Begini Meriahnya Pawai Budaya dan Pembacaan Puisi Bupati

SUMENEP, FaktualNews.co – Salah satu rangkaian kegiatan menyambut Hari Jadi Sumenep ke-750 tahun, Pemerintah Kabupaten Sumenep, menggelar Pawai Budaya dan pementasan drama kolosal penyambutan Arya Wiraraja setelah dilantik sebagai Adipati pertama Sumenep pada Minggu (27/10/2019) malam.

Acara yang digelar di depan Masjid Jamik Sumenep ini melibatkan 1.033 penampil dari berbagai latar belakang jenis kesenian. Dalam pementasan iti, para penari yang mengusung tarian kolosal dan drama musikal, mengisahkan dukungan dan penyambutan terhadap Arya Wiraraja.

Dikisahkan, Arya Wiraraja dilantik sebagai Adipati pada usia 37 tahun. Setelah itu, Arya Wiraraja bersilaturahmi ke beberapa kerajaan di Nusantara. Sekembalinya ke Sumenep, dia disambut masyarakat dengan riang gembira, membawa persembahan hasil bumi.

Dalam drama penyambutan Adipati pertama itu juga ditampilkam tari Muang Sangkal, yang berarti menolak balak.

“Semarak hari jadi tahun ini memang kami kemas berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pelaksanaannya pun di malam hari, tidak siang hari seperti tahun-tahun lalu,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora), Carto, Minggu (27/10/2019).

Acara bertajuk ‘Sumenep Rumah Kita’ itu juga menampilkan aksi dari 31 personil polisi cilik, 180 penampil drama bertajuk ‘Sumenep Rumah Kita’.

Ada juga penampilan musik tradisional saronen yang berjumlah 20 group, tari topeng, kirab 750 empu keris, 200-an penari Muang Sangkal, termasuk 200-an pemusik hadrah, lebih dari 200 penari.

Menariknya, dalam pelaksanaan semarak Hari Jadi kota sejuta pesona wisata dan budaya ini, Bupati Sumenep, A. Busyro Karim tidak menyampaikan pidato sambutan seperti kegiatan pada umumnya.

Secara spesial orang nomor satu di Sumenep tersebut turut berpartisipasi dalam pertunjukan rakyat itu. Dia membaca puisi berjudul ‘Sumenep Rumah Kita’.

Ditemui usai acara, Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, mengungkapkan, rangkaian pertunjukan dalam acara Semarak 750 Tahun itu memeberikan pesan, keberagaman yang dikelola dengan baik bisa menjadi kekuatan untuk membangun bangsa.

“Bisa dibayangkan tadi, dari berbagai bahasa, suku, dan penampilan yang berbeda-beda, ketika diramu maka menjadi kekuatan yang luar biasa,” terangnya.

Hal lain yang juga ingin disampaikan kepada khalayak ialah, lanjutnya, Sumenep merupakan salah satu daerah indah dan majemuk. Potensinya juga luar biasa sehingga harus dipertahankan dan terus ditingkatkan dari hari ke hari. “Agar Sumenep ini bisa menjadi ‘Rumah Kita’ semua,” tegas dia. (*)