Olahraga

Ngotot PSMP Kembali di Liga 2, Manajemen dan DPRD Mojokerto Melangkah

MOJOKERTO, FaktualNews.co – DPRD Kabupaten Mojokerto bersama Ketua Umum PSMP, ngotot bisa kembali berlaga ke Liga 2. Tak hanya itu, mereka juga masih menganggap janggal atas hukuman yang dijatuhkan Komite Disipilin (Komdis) PSSI.

“Kalau memang terbukti adanya pengaturan skor.  Kenapa hanya PSMP yang di hokum. Sedangkan lainnya seperti PSS Semarang, Aceh, Kalteng dan Gresik tidak ikut di hukum, ini kan janggal,” ungkap Firman Efendi Ketua Umum PSMP Senin (28/10/2019).

Menaggapi semua tuntutan Suporter PSMP. Pihaknya sudah merundingkan untuk mengawal kasus PSMP bersama ke Jakarta menanyakan langsung kepada PSSI dalam acara Kongres, pada 2 November mendatang agar PSMP bisa bebas.

Menurutnya, pengawalan management terhadap status PSMP telah diupayakan dengan maksimal agar tim kebanggaan warga Mojokerto bisa kembali berlaga.

Dikatakan, pihaknya sudah mengupayakan untuk banding. Namun hukumannya malah lebih berat. Ditambah status PSSI dijelaskan hanya ada banding.

“Beda dengan hukum pada umumnya, sehingga cela yang bisa diambil dalam menyelesaikan persoalan ini hanya pada waktu adanya kongres, di sana nanti kita bisa bicarakan,” terang Firman.

Sementara itu Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Mojokerto, Ayni Zuhro menambahkan, pemerintah akan tetap ngotot PSMP bisa kembali ke kompetisi Liga 2.

“Karena kita menilai merasa ada ketidak adilan bagi manajemen dan suporter terkait sangsi ini. Makanya kita akan mempertanyakan langsung ke Jakarta kepada PSSI dan menolak keputusan kemarin,” ungkapnya.

Tak hanya itu, DPRD Kabupaten Mojokerto, bersama manajemen dan perwakilan suporter akan mempertanyakan juga soal pemain PSMP Krisna Adi yang di vonis seumur hidup tidak bisa sepak bola.

“Kita sama-sama berkeinginan PSMP tetap bertahan di Liga 2,” tambahnya.

Nantinya, lanjut Ayni, akan melakukan kordinasi kembali hasil dari PSSI bersma pihak yang bersangkutan termasuk Pemkab yang harus turut bertanggung jawab dalam hal ini.