FaktualNews.co

Dikunjungi Ratusan Pelajar Ingin Berfoto di Depan Museum, Terhalang Bus Pemkot Parkir

Pendidikan     Dibaca : 645 kali Penulis:
Dikunjungi Ratusan Pelajar Ingin Berfoto di Depan Museum, Terhalang Bus Pemkot Parkir
FaktualNews.co/Mojo
Bus besar milik Pemkot Probolinggo, terparkir di depan museum setempat.

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Di hari Sumpah Pemuda, Senin (28/10/2019) pagi, Museum Kota Probolinggo dipenuhi pelajar. Hanya saja, siswa-siswi SD dan TK tersebut, tidak bisa masuk ke museum, sekaligus tidak dapat mengeksplor penuh gedung museum.

Mengingat, di depannya terparkir bus besar milik Pemkot. Meski masih tetap semangat, namun selfi dan foto mereka tidak seindah ketika di depan museum tidak ada sesuatu yang menghalangi. Kekecewaannya hilang, saat mereka bisa berselfie ria di taman depan museum.

Puluhan pelajar dari berbagai sekolah, bahkan ada yang mencarter atau menyewa mini bus Isuzu Elf, terobati setelah bisa mengeksplor benda bersejarah di depan museum. Seperti tank TNI, pesawat tempur milik AL dan lori pengangkut tebu milik PG Wonolangan. Salah satu siswa yang ke museum saat peringatan Sumpah Pemuda adalah siswa SDN Tisnonegaran 1 yang berpakaian adat.

Kepala SD Negeri Tisnonegaran 1 Kecamatan Mayangan, Catur Mahanani Sulistioari mengatakan, meski sudah mengetahui museum tutup di setiap Senin, dirinya mengajak anak didiknya ke museum, untuk mengenalkan sejarah sumpah pemuda.

“Dalam rangka memperkenalkan siswa tentang sejarah sumpah pemuda. Sejarah sebelum Indonesia merdeka,” katanya.

Catur berterus terang, tujuan ke museum selain mengenalkan sejarah sumpah pemuda, untuk foto berrsama seluruh siswanya dengan background gedung museum. Tetapi karena gedung terhalang bus besar yang parkir di depan museum, sehingga hasil potretnya kurang bagus.

“Tujuan awalnya, kami mau berfoto. Gedung museum sebagai back ground. Tetap kami foto, tapi hasilnya nggak maksimal,” tandasnya.

Ia menyadari, saat jam pelajaran sekolah berlangsung, murid atau siswa-siswi tidak diperkenankan keluar sekolah. Namun, demi pembelajaran, pihaknya tetap mengajak siswanya ke museum.

“Kami tahu kami tidak boleh mengurangi jam pelajaran. Tapi kami sebentar kok di sini. Sebentar lagi balik ke sekolah. Jadi biar sama-sama dapat. Pelajaran sumpah pemuda dapat, belajar di sekolah juga dapat,” tandasnya.

Menanggapi hal itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Tutang Heru Aribowo berterus terang, kalau setiap Senin, museum tidak melayani kunjungan atau libur. Sedang untuk bus yang terparkir di depan gedung museum, lantaran pihaknya tidak memiliki lahan untuk parkir bus.

“Jadi itu alasan kami mengapa bus diparkir disana,” katanya singkat.

Terpisah, Sibro Malisi, salah satu anggota DPRD setempat menyayangkan bus diparkir di depan museum. Alasan tidak memiliki parkir, menurutnya, itu alasan yang tidak berdasar. Sebab, Pemkot memiliki lahan parkir yang luas yakni, di tempat parkir Mayangan.

“Parkir di terminal cargo Mayangan, kan bisa. Gunakan lahan itu. Jangan kemudian parkir
di sembarang tempat, sehingga mengganggu warga,” tegasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas