FaktualNews.co

Kekurangan Armada, BPBD Kabupaten Mojokerto Ajukan Tiga Mobil  Damkar

Peristiwa     Dibaca : 1226 kali Penulis:
Kekurangan Armada, BPBD Kabupaten Mojokerto Ajukan Tiga Mobil  Damkar
FaktualNews.co/Amanullah/
Pos Pemadam Kebakaran BPBD Kabupaten Mojokerto.

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Memiliki 18 wilayah kecamatan. Kabupaten Mojokerto tergolong kerap terjadi kebakaran. Terlebih pada musim kemarau panjang, seperti pada tahun ini. Namun, hal tersebut tak sebanding jumlah mobil damkar yang disediakan pemerintah.

Hingga tahun ini 2019. Kabupaten Mojokerto hanya memiliki 5 mobil damkar, terbagi menjadi dua pos. Dua armada di wilayah Mojosari, tepatnya di Jalan Pemuda, Desa Seduri, dan tiga armada lainnya, di pos utama kantor BPBD, Jalan Raya Jabon, Kecamatan Mojoanyar.

Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto, Muhammad Zaini mengatakan, mengacu pada Permen PU nomor 20 Tahun 2009 tentang pedoman teknis manajemen proteksi kebakaran di perkotaan minimal terdapat delapan armada.

Sementara, dalam Permen bab II manajemen proteksi kebakaran kota disebutkan, waktu tanggap instansi pemadam kebakaran terhadap pemberitahuan kebakaran untuk kondisi di Indonesia tidak lebih dari 15 menit.

“Idealnya, paling tidak, ada delapan armada. Termasuk kebutuhan tangga hidrolik. Tapi, sekarang hanya ada lima unit. Itupun dua diantaranya tidak begitu normal,”jelasnya. Selasa (29/10/19)

Zaini mengatakan, dengan tenaga yang dimiliki, ketersediaan fasilitas damkar membuat BPBD Kabupaten Mojokerto kelimpungan saat menangani kasus kebakaran.

Utamanya, di musim kemarau seperti sekarang ini. Secara otomatis membuat penanganan selalu pontang-panting, Apalagi ditambah minimnya jumlah personel juga sangat mempengaruhi.

“Sehari, kebakaran kadang sampai terjadi enam kali, dengan lokasi terpencar,’’ papar Zaini.

Dengan tingginya angka kebakaran penanganan pemadaman selama ini membuat personel benar-benar kelabakan. Tidak jarang pula, ketika petugas tiba di lokasi. Api sudah membesar hingga akhirnya bangunan yang terbakar tak bisa lagi diselamatkan.

“Kadang, sampai lokasi api sudah mati karena bangunan yang terbakar sudah habis. Itu kan sangat memprihatinkan,”terangnya.

Maka, dengan beberapa kendala dalam pengupayaan pemadaman api. Pihak BPBD  mengajukan penambahan tiga armada damkar disertai dengan menambah dua pos.

“Satu lokasi nanti kami tempatkan di utara Sungai Brantas, di wilayah  Jetis. Satu lagi, di wilayah Kecamatan Gondang. Untuk peningkatan pelayanan ini sudah kami usulkan di 2020, mudah-mudahan berhasil, “ujarnya.

Pemekaran pos damkar tersebut sekaligus menjadi upaya respons cepat BPBD. ’’Setidaknya, butuh Rp 1,6 miliar, anggaran untuk pengadaan armada sekaligus rumahnya,’’ tandasnya.

Data yang didapat dari Pusdalops BPBD Kabupaten Mojokerto menyebutkan, sejak tanggal 1 hingga 26 Oktober ini, kasus kebakaran telah mencapai 33 kejadian. Mayoritas adalah kebakaran rumah dan lahan.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin