MOJOKERTO, FaktualNews.co – Di hari terakhir proses ekskavasi situs di Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Mojokerto. Arkeolog BPCB Jawa Timur, telah menggali sekitar 100 meter batu bata kuno. Hasilnya, mereka telah mengungkap struktur talud kuno atau tembok penguat tanah.
Bangunan kuno ini berbentuk lurus dari arah selatan ke utara. Arkeolog BPCB Jatim, Wicaksono Dwi Nugroho memperkirakan, tembok ini sebagai talud untuk mencegah luapan banjir dari sungai Brangkal atau Pikatan.
“Karena secara geografis posisi situs Kumitir berada di dataran banjir Sungai Brangkal. Dianggap mengganggu, maka Majapahit membuat talud supaya airnya tidak naik,” ujarnya.
Dugaan itu, diperkuat dengan banyaknya material pasir, kerikil dan bebatuan yang menimbun struktur talud. Menurutnya, timbunan tersebut berasal dari banjir lahar dingin gunung Welirang dan Anjasmoro yang melalui sungai Brangkal. Karena pada masa lalu, tersebut letaknya cukup dekat dengan situs Kumitir.
Lebih rinci, Wicaksono memaparkan, talud kuno ini, diperkirakan mengelilingi sebuah bangunan suci. Tembok yang ditemukan saat ini merupakan bagian timur dari talud. Diduga masih terdapat struktur serupa di sisi utara, barat dan selatan.
Struktur bangunan sendiri, tersusun dari bata merah kuno yang masing-masing mempunyai dimensi 32 x18 x 6 cm. Ketebalan struktur mencapai 140 cm. Sementara tinggi bangunan yang bergasil digali sekitar 120 cm. Tembok kuno ini dibangun pada masa Majapahit.
“Ya untuk hasil ekskavasi ini, akan kami laporkan ke Jakarta. Akan kami rekonstruksi seberapa bentangan cagar budaya untuk kami lanjutkan ekskavasi tahun depan. Ini kawasan cagar budaya nasional sehingga menjadi tanggung jawab pemerintah pusat,” tandasnya.
Dalam proses ekskavasi Situs Kumitir ini melibatkan tim gabungan Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman (PCPM) Kemendikbud dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim. Penggalian arkeologis terhadap situs yang berada di lahan pembuatan bata merah ini digelar selama 10 hari. Yakni anatar tanggal 21 hingga 30 Oktober 2019.