FaktualNews.co

Puluhan Penulis Siap Kupas Tuntas Moderasi Beragama Islam di Ajang ICONIS di IAIN Madura

Event     Dibaca : 1090 kali Penulis:
Puluhan Penulis Siap Kupas Tuntas Moderasi Beragama Islam di Ajang ICONIS di IAIN Madura
FaktualNews.co/Mulyadi
Rektor IAIN Madura Mohammad Kosim kiri saat memberikan piagam penghargaan.

PAMEKASAN, FaktualNews.co – Sebanyak 65 penulis akan mengupas tuntas tentang Moderasi beragama Islam dalam acara Internasional Conference On Islamic Studies (ICONIS) di kampus IAIN Madura, Pamekasan Madura Jawa Timur pada Sabtu, (02/11/2019).

Dari 145 pendaftar dari berbagai perguruan tinggi dan universitas hanya ada 65 penulis yang berhasil lolos dan kemudian mempunyai kesempatan untuk menyampaikan tentang moderasi Islam.

Ada nama-nama besar di antara 65 penulis itu, di antaranya Prof. Dr. M arskal Salim dan Prof. Dr. Mujiburrahman, Rektor UIN Antasari Banjarmasin. Ada juga Lukman bin Haji Abdullah (Head Departement of Fiqh and Ushul Academic of Islamic Studies University of Malaya Malaysia).

Rektor IAIN Madura, Mohammad Kosim mengatakan, ICONIS merupakan forum diskusi ilmiah yang membahas tentang moderasi Islam di Indonesia.

Melalui forum ini, pria kelahiran Sampang tersebut mempunyai tekad untuk terus menggaungkan tentang Islam yang ramah dan bersama-sama untuk menangkal dan memerangi segala paham yang berujung pada perpecahan anak bangsa.

“Melalui Iconis kami terus menerus mengkampanyekan Islam moderat ditengah maraknya ekstremisme dan radikalisme,” kata mantan aktivis PMII itu, Sabtu (2/11/2019).

Lebih lanjut, Orang nomer satu di IAIN Madura itu menyebutkan, di era disrupsi paham radikalisme sangat mudah mengalir dan merasuki pola fikir masyarakat Indonesia.

Ada banyak cara untuk menyebarkan paham ini. Salah satunya, lanjut dia, hadirnya internet yang memberikan kesempatan tak berbatas untuk mengakses informasi merupakan bagian besar untuk merasuk paham radikal. Dengan begitu, sebagai perguruan tinggi merupakan kewajiban untuk membentangi dan mengatur strategi kedepannya untuk melawan paham radikalisme tersebut.

“Semua elemen masyarakat bersama-sama untuk melawan paham radikalisme,” kata Kosim.

Dikatakan Kosim, negara Indonesia dan Malaysia merupakan negara plural yang harus membangun Islam moderat. Di dua negara ini banyak suku dan budaya yang sama-sama untuk diberikan pemahaman agama Islam yang rahmatan Lil alamin. Sebab, Keragaman dalam beragama merupakan niscaya yang tidak mungkin dihilangkan. “Menolak keberagaman sama dengan menolak takdir,” bebernya.

Kosim berharap, orang bisa menganut agama dengan sejuk. Segala bentuk perpecahan yang bisa merusak persatuan dan kesatuan Republik Indonesia untuk dihindari. Ia mengajak semua pihak untuk membangun narasi yang bisa mempersatukan dan menyatukan semua masyarakat Indonesia.

“Misi agama adalah sebagai Rahmat Lil alamin sehingga semau bentuk permusuhan tak mendapat tempat dalam islam,” tandasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh