FaktualNews.co

Trump Klaim Tahu Identitas Pemimpin Baru ISIS

Internasional     Dibaca : 715 kali Penulis:
Trump Klaim Tahu Identitas Pemimpin Baru ISIS
FaktualNews.co/Istimewa
Ilustrasi.

WASHINGTON, FaktualNews.co – Hanya satu hari setelah kelompok teror ISIS mengungkapkan nama pemimpin barunya, Presiden AS Donald Trump menyatakan ia tahu identitas asli orang tersebut. Demikian dilansir VOA Indonesia, Sabtu (2/11/2019).

“Kami tahu persis siapa dia!” cuit Trump, Jumat (1/11/2019).

 

Sebuah pesan audio yang diedarkan di media sosial, Kamis (31/10/2019) oleh kantor berita ISIS Amaq menyebut pemimpin baru itu hanya dengan nama samarannya, Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurashi.

Nama itu, sebut para analis, mengindikasikan bahwa pemimpin baru itu adalah keturunan klan Hasyimiyah dari suku Quraisy, yang artinya pemimpin baru itu berasal dari keturunan suku yang sama dengan suku asal Nabi Muhammad SAW, suatu persyaratan ISIS bagi siapapun yang akan menjadi kalifah.

Pengumuman itu, berdasarkan terjemahan Kelompok Intelijen SITE, juga menunjukkan al-Qurashi sebagai ulama juga pejuang, menyebutnya “ulamanya ulama” seraya menyatakan ia “telah menyerang pelindung Salib Amerika.”

Meskipun badan-badan intelijen AS telah mempelajari pesan audio itu hari Kamis, para pejabat belum mengumumkan secara terbuka identitas asli al-Qurashi.

Sebagian pejabat dan analis telah berspekulasi al-Qurashi mungkin adalah Haji Abdallah, salah seorang ideolog ISIS yang paling senior.

Juga dikenal dengan alias lainnya, termasuk Amir Muhammad Sa’id Abdal-Rahman al-Mawla, ia adalah ulama yang melejit posisinya di kelompok itu dan dianggap sebagai salah seorang arsitek pembantaian dan penculikan warga minoritas agama Yazidi.

Nama lain yang disebut adalah Abdullah Qardesh, yang diduga seorang mantan perwira militer Irak, meskipun para pakar tidak sependapat mengenai apakah ia dan Haji Abdallah benar-benar orang yang berbeda.

Tetapi untuk sekarang ini, para analis mengatakan ISIS kemungkinan besar akan berupaya merahasiakan identitas asli pemimpin baru mereka selama mungkin.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh
Sumber
VOA Indonesia