Insiden Maut SDN di Pasuruan Ambruk, Keluarga Tak Ada Firasat Kehilangan Amira
PASURUAN, FaktualNews.co – Duka mendalam menyelimuti keluarga Irza Amira (8) yang meninggal tertimpa material atap bangunan kelas di SDN Gentong, yang ambruk, Selasa (5/11/2019) pagi.
Putri pertama M Zuber ini meninggal mengalami luka di bagian kepala, tangan dan kaki.
Ayah korban tak mengira putrinya meninggal mendadak saat mengikuti proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di ruang kelasnya. Karena tak ada firasat apa-apa.
“Saya tak mengira, anak saya berangkat sekolah tadi pamitan. Tidak tahu pulangnya sudah begini jadinya,” kata Zuber, di rumahnya.
Amira panggilan akrab bocah yang selalu ceria ini, merupakan anak yang patuh pada orang tua. Anak pertama dari dua bersaudara ini, juga dikenal pandai di kelas 2B. Selalu menolong teman-temannya saat dibutuhkan.
“Anaknya baik dan ceria. Disukai teman sekelasnya,” kata Wulan, teman sekelas korban.
Meski demikian keluarga korban pasrah dengan apa yang menimpa putri sulungnya tersebut.
Mereka berharap agar pihak sekolah untuk mewaspadai akan kejadian serupa agar peristiwa ambruknya atap gedung itu, tak terulang lagi pada sekolah tersebut maupun sekolah-sekolah lainnya.
Nur Faridah, tante Sevina, guru SD setempat yang juga turut meninggal dalam peristiwa itu, juga tak mengira runtuhnya atap yang terbuat dari galvalum yang disebut baru direnovasi pada 2017 akan merenggut kemenanakannya.
“Gak ada firasat apa-apa. Dia mengajar seperti biasanya. Tahu-tahu ada kabar meninggal,” tutur Faridah.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa memilukan terjadi di SDN Gentong, Jalan Kiai Sepuh, Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Selasa (5/11/2019) sekitar pukul 08.15 WIB.
Sebanyak 4 ruang kelas ambruk, mengakibatkan sedikitnya 30 murid kelas 5 A,B dan kelas 2 A dan B luka-luka. Bahkan satu anak meninggal. Salah satu guru kelas juga ikut jadi korban yang meninggal.