FaktualNews.co

Tergeletak Penuh Luka, Pengendara Motor di Probolinggo Dibacok Orang Tak Dikenal

Peristiwa     Dibaca : 1345 kali Penulis:
Tergeletak Penuh Luka, Pengendara Motor di Probolinggo Dibacok Orang Tak Dikenal
FaktualNews.co/Istimewa
Pengendara motor yang dibacok orang tak dikenal di Probolinggo, saat hendak dievakuasi petugas.

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Nahas dialami Nur Halim (27), warga Dusun Raab, Desa/Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Ia dibacok seseorang saat melintas di jalan Desa Besuk, Kecamatan Bantaran, Rabu (06/11/2019) pagi.

Informasi yang dihimpun, Nur Halim menjadi korban bacok orang tak dikenal, saat dirinya sedang berangkat kerja ke kawasan Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang.

Pagi itu, dia mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter bernopol N 6096 TCQ menuju desa kelahirannya. Setibanya di lokasi kejadian di Jalan Desa Besuk, ia dihentikan oleh sejumlah orang tak dikenal. Sejurus kemudian, korban dikeroyok dengan senjata tajam.

Lawan tak sebanding itu, membuat Nur Halim kewalahan. Ia pun terkapar dengan sejumlah luka bacokan. Diantaranya, pipi sampai mulut, bahu kiri, kaki kanan dan paha kanan. Sementara motor yang dkendarainya, berada tak jauh dari lokasi dirinya tergeletak.

Kapolsek Bantaran, Iptu Jamhari menuturkan, pihaknya mendapat laporan peristiwa tersebut sekitar pukul 06.00 WIB.

“Dari laporan itu, petugas meluncur ke lokasi kejadian dan mendapati korban sudah tergeletak.” tuturnya.

Selanjutnya, petugas membawa korban ke RSUD dr Mohamad Saleh, Kota Probolinggo. “Motif penganiayaan itu masih kami lakukan penyelidikan. Termasuk meminta keterangan keluarga dan sejumlah saksi,” ujarnya.

Selain itu, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti diantaranya, 1 unit sepeda motor korban nopol N 6096 TCQ, sebilah celurit milik korban dan topi coklat milik korban.

Meski polisi masih melakukan penyelidikan kasus penyaniayaan ini, kabar yang beredar di masyarakat, aksi itu dipicu hubungan asmara.

Sementara Kholifah, istri korban menuturkan, jika suaminya selama ini tak punya musuh. Namun, sebelum berangkat pagi itu, suaminya membawa celurit. Sepertinya, sudah punya firasat jika akan dicegat orang.

“Memang dia membawa celurit, katanya untuk jaga-jaga, karena ada perasaan nggak enak dan dengar ada orang yang mengincarnya. Tak lama berangkat, saya malah dengar kalau suami saya dibacok orang,” ujarnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas