NGAWI, FaktualNews.co – Dalam pemberantasan buta huruf di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Ngawi, menduduki peringkat ke 13. Terkait itu, selama dua hari peringatan Hari Aksara Internasional wilayah Jawa Timur, dipusatkan di Kabupaten Ngawi.
Acara yang digelar Rabu hingga Kamis (6-7/11/2019) digelar secara meriah dibuka Asisten I Pemprov Jatim, Himawan Estu Bagio mewakili Gubernur Jatim. Pelaksanaan dipusatkan di alun- alun Merdeka Ngawi tersebut diikuti seluruh Kabupaten dan Kota se-Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Himawan Estu Bagio menjelaskan bahwa pengentasan buta aksara harus dilakukan secara terpadu oleh berbagai stake holder dan bukan hanya menjadi beban Dinas Pendidikan.
Kenyataannya, Kabupaten Ngawi yang menduduki peringkat ke 13 tersebut, berbanding terbalik dengan Kabupaten Madiun yang merupakan peringkat terkecil dalam pemberantasan buta aksara.
“Kabupaten Madiun, berhasil mencatatkan diri sebagai daerah dengan angka buta aksara terkecil seJatim,” jelas Himawan Estu Bagio.
Sedangkan angka buta huruf untuk wilayah Kabupaten Ngawi, didominasi bukan usia pelajar melainkan usia dewasa dan lanjut.
Kendati menduduki peringkat ke 13, Bupati Ngawi Budi Sulistyono mengatakan, bahwa Ngawi masih dalam tingkat yang aman dalam buta huruf.
“Ngawi masih dalam zona hijau buta aksara. Dalam waktu dekat relawan akan diterjunkan untuk pengentasan buta aksara dengan tehnik pembelajaran berjenjang,” terang Budi Sulistyono.
Dengan digelarnya agenda peringatan Hari Aksara Internasional di Ngawi dapat menjadi motivasi dalam meningkatkan pemberantasan buta huruf. Hal tersebut dengan akan dilibatkannya para relawan untuk terjun dalam pemberantasan buta huruf.