PAMEKASAN. FaktualNews.co – Panitia acara lomba karaoke se-Madura dalam rangka memperingati Hari Jadi (Harjad) Pamekasan ke-489, menyayangkan sikap kepolisian setempat yang mempersulit proses perizinan.
“Panitia sesungguhnya sudah melakukan persiapan sangat matang, termasuk mengurus berbagai macam izin,” kata Faisol, Pembina Acara Lomba Karaoke se-Madura di Dusun Rongkarong, Kelurahan Gladak Anyar, Pamekasan, Kamis (7/11/2019).
Menurutnya, yang mempersulit pengurusan surat izin keramaian Polres maupun Polsek Pamekasan. Sebab, ditanya apa dasar tidak dikeluarkannya izin acara, pihak kepolisian tidak bisa memberikan penjelasan pasti.
Bahkan, saat panitia hendak bertemu dengan Kasat Intel Polres Pamekasan AKP Awaluddin Wijaya, dilempar mengurus izin ke Polsek Kota.
Sesampai ke Mapolsek Kota, Faisol mengaku tak dihiraukan. Sebab, meminta bertemu Kapolsek yang jelas ada di dalam, malah Kapolsek enggan menemuinya.
“Padahal sudah jelas ada di kantor. Tapi Kapolsek enggan menemui kami. Tambah tak jelas pengurusan izin di Pamekasan ini,” katanya.
Dikatakan Faisol, Wakil Bupati Pamekasan Raja’e pernah menyatakan tidak akan mempersulit segala macam perizinan, ternyata hoax. Sebab, untuk mengurus izin keramaian dalam rangka memperingati Harjad Pamekasan ke-489 saja, tak kunjung dikeluarkan.
“Pernyataan Wabup itu hoax. Mengapa demikian, karena kami jelas ingin memeriahkan hari jadi Pamekasan, malah perizinan dipersulit oleh Polres maupun Polsek,” tegasnya.
Faisol mengatakan, jika memang Polres Pamekasan tidak bisa mengeluarkan izin lombanya, maka jangan sampai Polres maupun Polsek mengeluarkan izin orkes maupun elektun di berbagai desa.
“Tadi malem saja masih ada orkes di wilayah Galis. Bahkan minggu lalu di daerah Pademawu juga ada sebuah elektun. Itupun kedua kegiatan penyanyinya menggunakan rok mini. Ini sebuah ketidak adilan Polres dalam mengambil kebijakan,” tegasnya.
Dalam hal ini, Faisol mengaku banyak mengantongi kegiatan orkes maupun elektun di berbagai wilayah di Kabupaten Pamekasan. Seperti halnya kegiatan orkes di Kecamatan Galis.
“Yang di Galis tadi malam, acara tetap berjalan. Ini ada apa?,” tuturnya.
Lebih-lebih, kata Faisol, dalam kegiatan senam pagi di lingkungan Polres Pamekasan saja masih mengundang inspektur senam. Sementara inspektur senamnya menggunakan baju ketat. Saking ketatnya, sampai lekuk tubuhnya ketahuan.
“Jika memang tidak mau mengeluarkan izin, kami tetap akan melanjutkan lomba ini. Sebab peserta yang daftar ke kami ini sudah cukup banyak. Sekitar 80 lebih peserta,” pungkasnya.
Sementara itu, Kapolsek Kota Pamekasan AKP Puryanto saat dikonfirmasi melalui via WhatsApp tidak merespon. Bahkan, chat kepadanya hanya dibaca dengan tanda centang dua warna biru.