JEMBER, FaktualNews.co–Sekitar 30 macam produk kuliner dan sekitar 40 item batik tulis khas Jember dipamerkan di salah satu mall terkenal Jember, Jawa Timur.
Pameran produk dan bermacam batik tulis asli itu, untuk mengenalkan produk-produk UMKM di Kabupaten Jember. Dan bagi pembeli produk UMKM, mendapat sertifikat.
“Pameran Produk UMKM ini yang kedua kali dari Komunitas Jeka (Jember Ekonomi Kreatif). Pameran sampai 13 November,” kata Koordinator Pameran UMKM Jeka Imam Sanusi, Kamis (7/11/2019).
Pameran produk UMKM terdiri dari 30 macam produk kuliner dan juga 40 item batik tulis khas Jember.
“Batiknya dari Ambulu dan Mayang, dengan ciri khas Daun Tembakau. Juga ada Batik Shibori (Batik celup yang diikat sehingga memunculkan gradasi warna). Selain itu juga ada aksesoris, craft (kerajinan tangan), kalung, gelang, dan bermacam bros,” sambungnya.
Untuk kuliner, juga ada berbagai macam olahan makanan yang jarang ditemui.
“Aneka sambal, dan kue sampai terasi. Permen berbahan rumput laut yang dikombinasi dengan jahe, dan coklat. Juga ada Sambal Coklat (kombinasi sambal dengan coklat).
Jadi jika kita makan roti dengan selai coklat, umunya kan hanya rasa manis, dan khas rasa coklat. Tapi sambal ini beda, karena ada pedasnya,” ucapnya sambil mencontohkan cara makan sambal coklat tersebut.
Bahkan diakui Imam, di swalayan ataupun toko manapun belum ada sambal coklat seperti itu. Bisa dicoba, dan langsung dibeli. Juga ada olahan maronggi (dari daun kelor) menjadi teh, minuman jahe.
Juga berbagai macam kopi. Bahkan juga ada mix (campuran) kopi arabica dan robusta. Sehinga dengan rasa ciri khas robusta, dan aroma wangi dari arabica. Ada juga sari madu menjadi serbuk. Olahan roti bluder tape,” terangnya.
Lebih dari itu, dengan masuknya produk UMKM dipamerkan di lokasi eksklusif seperti mall ini, juga mengangkat nilai positif dari hasil UMKM, yang banyak dipandang sebelah mata.
“Selama ini UMKM dianggap biasa dan belum terbranded. Dengan promosi di Lippo, menaikkan kelas produk UMKM. Produk kami tidak kalah dengan yang bermerek. Selain mengangkat produk lokal, juga untuk membantu geliat ekonomi di UMKM lokal,” ujarnya.
Sebagai bentuk apresiasi, setiap pengunjung yang membeli produk UMKM, mendapat sertifikat.
“ini bukan sembarang sertifikat, sertifikat ini bisa diperoleh pengunjung dengan beli produk kami minimal Rp 10 ribu. Secara tidak langsung mendukung produk asli masyarakat lokal, untuk lebih dikenal secara luas,” tuturnya.