LAMONGAN, FaktualNews.co-Dua perahu baja kuno sudah berhasil diangkat dari dasar Sungai Bengawan Solo di Lamongan. Demi kepentingan penyelidikan dan pelestarian, benda kuno itu harus dikonservasi.
Sri Wahyuni, staf Balai Konservasi Borobudur yang diterjunkan ke Lamongan mengatakan, untuk pelestarian atau perawatan perahu baja yang diduga peninggalan perang dunia pertama yang tenggelam di sungai Bengawan Solo itu, dilakukan dengan cara tradisional
“Nanti pembersihan bagian yang sudah korosi menggunakan air perasan jeruk nipis, jadi kita menggunakan cara tradisional,” kata Yuni, sapaan akrab Sri Wahyuni, Jumat (8/11/2019).
Yuni menjelaskan, proses konservasi dimulai dengan membersihkan badan kapal dari sisa-sisa lumpur serta organisme yang masih menempel.
“Yang ada di dalam kita bersihkan, yang ada organismenya, kayak yang menempel putih-putih di dalam itu, akan kita bersihkan,” tuturnya.
Setelah dibersihkan dan dikeringkan, tahap selanjutnaya adalah membersihkan bagian-bagian yang mengalami korosi, dengan menggunakan air perasan jeruk nipis.
“Air perasan jeruk nipis dicampur dengan air sumur, perbandingannya 1:1, kemudian nanti kita gosokkan sampai korosinya hilang, kemudian kita bersihkan dengan air,” ucap Yuni.
Perahu yang terbuat dari bahan berkualitas dan terlindungi oleh cat, tidak membutuhkan waktu lama.
Sebab tidak ada korosi yang parah meskipun terendam di Bengawan Solo selama pukuhan tahun.
“Paling sekitar dua hari itu sudah cukup untuk satu perahu yang dikonservasi,” ungkap Yuni, Staf Balai Konservasi Borobudur tersebut.
Sementara itu, sejak tadi malam, komunitas offroad berhasil mengangkat, satu perahu baja lagi dari dasar Sungai Bengawan Solo dan sudah dinaikkan ke daratan.
Sehingga sudah dua perahu diekskavasi. Kini tinggal satu perahu baja yang masih tertinggal di Sungai Bengawan Solo.
“Sekitar pukul 23.59 WIB, perahu kedua sudah naik ke darat dengan ditarik dengan winch mobil offroad,” kata Resa, anggota Lamongan Offroad Community (LOC) yang ikut membantu semalam.
Diperkirakan nanti sore, dua perahu baja sudah berada di kantor Dinas Pariwisata dan Kebudyaan Kabupaten Lamongan.