FaktualNews.co

Simpan Sejarah Penting 16 Hektare, Tahun Depan Situs Kumitir Diekskavasi Skala Besar

Sosial Budaya     Dibaca : 1427 kali Penulis:
Simpan Sejarah Penting 16 Hektare, Tahun Depan Situs Kumitir Diekskavasi Skala Besar
FaktualNews.co/amanu
Kunjungan Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Fitra Arda bersama Wakil bupati Kabupaten Mojokerto.

MOJOKERTO, FaktualNews.co-Situs Kumitir di Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto diperkirakan memiliki luasan hingga 16 hektare. Ekskavasi skala besar akan digelar tahun depan.

Pada ekskavasi tahap satu, 21 sampai 30 Oktober 2019 lalu, pada situs Kumitir, nampak tumpukan batu bata berupa talud yang membentang sepanjang 100 meter.

Ketinggian antara 120 sentimeter hingga 150 sentimeter dengan ketebalan 140 sentimeter dan terdapat 5 pilar penguat. Setiap bata penyusunnya mempunya dimensi 32 x 18 x 6 sentimeter.

Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Fitra Arda mengatakan, luasan pada Situs Kumitir di perkirakan mencapai 16 hektare.

Hal itu mengacu pada panjang talud yang telah di ekskavasi pada tahap pertama.

“Kita perkirakan tembok ini berbentuk persegi empat, namun yang kita temukan saat ini pada sisi timur talud. Sedangkan tembok sisi barat, selatan dan utara sampai saat ini belum ditemukan,” terangnya, Jumat (08/11/19)

Kata dia, potensi besar terdapat pada situs Kumitir berdasarkan Negarakertagama dan Pararaton ini tempat pendharmaan Raja Singosari, Mahesa Cempaka mendampingi Wisnu Wardhana.

Tembok yang sudah digali merupakan bagian timur dari talud. Talud ini diyakini mengelilingi sebuah kompleks bangunan suci yang sudah berdiri sejak zaman Kerajaan Singosari.

Selain sebagai monumen untuk mengenang Raja Mahesa, bangunan suci tersebut sekaligus menjadi tempat pemujaan. Bangunan suci itu lantas dipugar dan difungsikan kembali pada masa Raja Majapahit Hayam Wuruk.

“Kami yakin di bagian tengah (areal yang dikelilingi talud kuno) ini ada sesuatu. Ini menjadi harapan bagi kami untuk menggali lagi nilai-nilai Majapahit. Tidak hanya fisik, tapi juga ada nilai-nilai di balik itu,” terangnya.

Oleh sebab itu, lanjut Fitra, pihaknya akan menggelar ekskavasi skala besar tahun depan. Selain mengerahkan para arkeolog dari beberapa Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB), ekskavasi juga akan melibatkan sejumlah perguruan tinggi di Jatim.

“Tahun depan kami akan menggandeng perguruan tinggi dan UPT BPCB lainnya. Selain untuk mempercepat ekskavasi, juga untuk melatih para mahasiswa dan teman-teman di UPT lainnya,” ujarnya.

Ekskavasi tahun depan, menurut Fitra, ditargetkan mampu mengupas titik-titik batas situs Kumitir.

Penggalian areal tengah juga menjadi fokus utama untuk menemukan sisa-sisa bangunan suci peninggalan Singosari dan Majapahit.

“Ekskavasi selanjutnya kami anggarkan tahun depan. Berapa tahapnya tergantung pendanaan yang sekarang digodok di DPR,” tandasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah