JOMBANG, FaktualNews.co – Mulai hari ini, rumah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan sosial program dari Pemerintah di Jombang, Jawa Timur, akan ditempeli stiker khusus oleh petugas, Sabtu (9/11/2019).
Stikerisasi ini dilakukan agar penyaluran sejumlah bantuan sosial seperti PKH (Program Keluarga Harapan) dan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) maupun bantuan lainya berjalan tepat sasaran.
Penempelan stiker dilakukan secara simbolis oleh Bupati Jombang, Mundjidah Wahab dan Wakil Bupati, Sumrambah kepada sejumlah rumah penerima manfaat di dua desa yakni Desa Wringipiitu dan Catakgayam Kecamatan Mojowarno.
“Targetnya tentunya selain sebabagai tanda sekaligus verifikasi dan validasi sehingga harapan kami paket bantuan sosial ini akan tepat sasaran, karena sskaligus ini akan mengetahui rumah yang tidak sesuai,” ujar Bupati Mundjidah, usai kegiatan.
Stiker bertuliskan Keluarga Pra Sejahtera Penerima Bantuan Sosial dengan logo Pemkab Jombang ini oleh Bupati ditempel di bagian tembok maupun pintu depan masing-masing rumah KPM.
Dibagian tengah, terdapat 11 item atau urutan daftar bansos yang selama ini disalurkan oleh Pemerintah kepada warga kurang mampu tersebut. Setelah ditempel, Bupati maupun Wabup selanjutnya memberikan tanda silang atau centang dengan sebuah spidol berwarna hitam sesuai jenis bansos yang diterima oleh KPM.
“Ini sangat efektif, secara otomatis mereka yang merasa sudah mampu, rumahnya bagus akan malu dengan sendirinya karena masih mendapatkan bantuan, sehingga tidak ada lagi kecemburuan sosial,” terang Bupati.
Sementara, program stikerisasi ini disambut baik oleh para KPM. Seperti yang diungkapkan oleh Bukhori (48) di Desa Catak Gayam Kecamatan Mojowarno. Bukhori sendiri merupakan penerima bantuan PKH (Program Keluarga Harapan) yang sudah berjalan selama beberapa tahun terakhir.
Oleh Bukhori, PKH yang dia terima sejauh ini dia manfaatkan untuk membiaya ketiga anaknya yang sekolah ditingkat SMA. Kelak, Bukhori mengaku rela jika PKH yang dia terima dialihkan kepada warga lain yang membutuhkan jika sudah tak ada lagi membiayai anaknya untuk Sekolah.
“Saya tidak malu ditempeli stiker karena memang saya penerima dan masih belum mampu. Sejauh ini hasil nukang saya untuk biaya Sekolah kalau kebutuhan makan kami pakai PKH ini. Nanti kalau amak saya sudah lulus semua saya ikhlas ini dialihkan kepada yang lebih membutuhkan, biar semua rata,” tukas Bukhori. (*)