Hari Pahlawan, Polres Lumajang Nobar Film ‘Lumajang Membara’, Kisah Iptu Jama’ari Lawan Penjajah
LUMAJANG, FaktualNews.co-Hari pahlawan yang jatuh setiap 10 November, diperingati secara berbeda oleh Polres Lumajang, Minggu (10/11/2019).
Korps berseragam cokelat ini menggelar ‘Gala Premier Film Lumajang Membara’ yang menceritakan aksi heroik salah satu anggota Polri bernama Iptu Jama’ari dalam merebut kemerdekaan di Lumajang.
Pembuatam film ini sendiri sudah dilalukan beberapa bulan lalu dengan lokasi syuting di kawasan Desa Tumpeng Kecamatan Candipuro. Iptu Jamaari diperankan langsung oleh Kapolres Lumajang AKBP Arsal Sahban.
Pemutaran perdana berlangsung di Mopic Cinema ini juga dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Lumajang, Thoriqul Haq – Indah Amperawati.
Selain itu, juga hadir ratusan penonton yang hadir lantaran penasaran dan ingin melihat secara langsung alur cerita film ini. Bahkan, ada juga penonton yang datang dari Probolinggo dan Jember.
Kapolres Lumajang AKBP Muhammad Arsal Sahban berharap, dengan penayangan film ini masyarakat Lumajang bisa mengenal dan mengenang jasa-jasa para pahlawan yang mengorbankan nyawanya untuk kemerdekaan Indonesia.
Menurut Arsal, film tentang Iptu Jama’ari ini juga dipersembahkan untuk para pahlawan yang telah berjasa merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan Penjajah.
“Tanpa mereka, kita tidak akan dapat seperti saat ini. Untuk mengenang Iptu Jamaari, telah dibuatkan tugu di Desa Tumpeng. Setiap tahun Polres Lumajang selalu ziarah ke tugu tersebut untuk mendoakan Arwah Iptu Jama’ari dan para pahlawan lainnya di Lumajang,” ujar Arsal.
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq mengaku sangat terharu saat melihat penayangan film Lumajang Membara ini. Dia juga mengatakan, film tersebut sangat bermakna bagi masyarakat Lumajang.
“Kenapa demikian, karena dengan diangkatnya cerita perjuangan ini, kita bisa meneladani jasa-jasa para pahlawan yang telah mendahului kita dan bisa mengisi kemerdekaan dengan nilai-nilai yang positif”, ungkapnya.
Iptu Jama’ari sendiri adalah anggota Mobrig (sekarang Brimob) yang dalam usahanya mempertahankan kemerdekaan Indonesia, harus gugur bersama beberapa orang anggotanya di sekitar Monumen Perjuangan Desa Tumpeng.
Pada 13 November 1947, Iptu Jam’ari bersama dengan 18 anggotanya, terlibat pertempuran sengit mempertahankan kemerdekaan Indonesia, melawan penjajah Belanda di sekitaran Desa Tumpeng, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Pertempuran tidak seimbang tersebut, mendesak Jama’ari dan pasukannya hingga kehabisan peluru.
Sempat menghambisi 10 orang musuh dengan parangnya, akhirnya Iptu Jama’ari pun harus roboh setelah dadanya diterjang oleh peluru lawan. Dia gugur bersama 17 pejuang lain di medan pertempuran.
Jasad Iptu Jamaari dirusak dan dibuang ke parit di pertigaan Desa Tumpeng, yang kini telah berdiri tugu Perjuangan Polri.