FaktualNews.co

Puluhan Ormas Situbondo Kompak Advokasi Ribuan Pengidap HIV-AIDS

Kesehatan     Dibaca : 904 kali Penulis:
Puluhan Ormas Situbondo Kompak Advokasi Ribuan Pengidap HIV-AIDS
FaktualNews.co/Fatur Bahri/
Wabup Situbondo Yoyok Mulyadi, saat memberikan sambutan pada puluhan ormas.

SITUBONDO,FaktualNews.co-Seiring bertambahnya waktu, penderita HIV-AIDS di Situbondo terus meningkat.

Terhitung sejak 2010 hingga 2019, penderita penyakit mematikan tersebut sudah mencapai 1.530 orang di Kabupaten Situbondo.

Prihatin dengan banyaknya penderita HIV-AIDS, puluhan organisasi masyarakat (Ormas) di Kabupaten Situbondo, sepakat melakukan pendampingan bersama terhadap penderita, agar penularan HIV-AIDS tak semakin meluas.

Wabup Situbondo Yoyok Mulyadi selaku pembina LPM Merak Situbondo mengatakan, pihaknya sangat prihatin dengan jumlah penderita HIV-AIDS, yang terus meningkat di Kabupaten Situbondo.

Sehingga sebagai bentuk keprihatinan LPM Merak mengumpulkan Ormas di Situbondo. “Puluhan Ormas yang dikumpulkan sepakat peduli ODHA (Orang dengan HIV-AIDS),” kata Wabup Yoyok Mulyadi, Minggu (10/11/2019).

Menurutnya, dari sekian ribu penderita HIV-AIDS di Situbondo sebagian besar dari mereka merupakan korban. Seperti ibu rumah tangga yang tertular dari suaminya karena mengidap HIV AIDS dari hubungan seks bebas di luar rumah.

Sementara itu, programer HIV-AIDS Dinkes Situbondo, Heryawan mengaku, saat ini jumlah penderita HIV-AIDS meninggal dunia di Situbondo sudah menurun drastis, karena sistem pengobatan imunitas penderita sudah cukup bagus.

Penderita bisa mendapatkan obat ARV dengan mudah dan gratis di enam Puskesmas di Situbondo.

“Sebelumnya obat penderita HIV AIDS harus mengambil di rumah sakit luar kota, tapi sekarang kita sudah punya obat sendiri. Syaratnya, penderita harus meminum obat secara rutin dan dilakukan seumur hidup. Kalau minum jam 7 ya seterusnya di minum di jam tersebut,” katanya,

Heryawan menambahkan, Dinkes tahun ini menemukan 247 penderita baru, terdiri 60 persen HIV dan 40 persen sudah mengidap AIDS.

Dari jumlah penderita tersebut, meninggal dunia hanya 10 orang. Selebihnya memiliki progres pengobatan kekebalan tubuh yang semakin bagus.

“Dari sisi penularan, penderita penyakit TBC sebenarnya lebih berbahaya dibanding pengidap HIV-ADIS. Penularan HIV-AIDS hanya melalui hubungan tertentu, seperti seks bebas maupun jarum suntik. Namun TBC bisa menular melaui kontak langsung saat berkomunikasi,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah