PAMEKASAN, FaktualNews.co-Pembangunan lapangan futsal di Dusun Utara, Desa Lembung, Kecamatan Galis Pamekasan dipersoalkan sejumlah kalangan dan aktivis.
Sebab, lapangan yang dibangun dengan menggunakan dana desa (DD) tahun 2018 itu, tampak berkualitas di bawah standar. Yang mencolok, permukaan lapangan tidak rata.
Aktivis HMI Pamekasan, Ibas, misalnya, mengatakan pembangunan fisik semestinya dibangun dengan baik dan tidak asal-asalan. Sebab, jika dibangun dengan kondisi amburadul tentu merugikan masyarakat.
“Secara mencolok kelihatan, kondisinya tidak rata,” kata Ibas, Rabu (13/11/2019).
Kondisi lapangan yang tidak rata dan amburadul, kata Ibas, diduga tidak sebanding dengan besaran dana yang dihabiskan. .
Pembangunan lapangan futsal tersebut menelan anggaran Rp 185 juta yang bersumber dari DD 2018.
Padahal, jika dibandingkan pembangunan lapangan futsal di Desa Galis, yang hanya menghabiskan Rp 100 juta, jauh berbeda. Kondisi lapangan futsal di Desa Galis, kata Ibas, jauh lebih bagus, permukaan merata.
Dikatakan, dengan besaran anggaran yang cukup fantastis, seharusnya kondisi lapangan futsal di Desa Lembung lebih bagus dan tentunya merata.
“Dengan dana besar, seharusnya pembangunan lebih diperhatikan. Bukan asal bangun. Contohnya saja pembangunan di Desa Galis, anggarannya Rp 100 juta, tetapi hasilnya lebih bagus dan memuaskan,” ujarnya.
Dengan kondisi lapangan yang di bawah standar, kata Ibas, tentu tidak akan efektif terhadap penggunaan dan pemanfaatan lapangan. Pembangunan fisik terkesan menghambur-hamburkan uang negara.
“Biar manfaatnya jelas. pembangunan di perhatikan dan dampaknya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” tandasnya.
Kades Lembung, Galis, Pamekasan, Hairul Anwar belum
bisa dimintai keterangan terkait pembangunan lapangan futsal.
Bahkan, saat hendak ditemui di balai desa, tidak ada petugas atau perangkat desa. Dihubungi melalui nomer teleponnya tidak memberikan respon.