FaktualNews.co

Dua Bocah Jember, Tenggelam di Waduk Tengah Sawah

Peristiwa     Dibaca : 798 kali Penulis:
Dua Bocah Jember, Tenggelam di Waduk Tengah Sawah
FaktualNews.co/Hatta/
Korban saat berada di Puskesmas.

JEMBER, FaktualNews.co – Dua orang bocah warga Dusun Lamparan, Desa Kertosari, Kecamatan Pakusari, Jember, ditemukan meninggal tenggelam di waduk (penampungan air untuk irigasi) tengah sawah desa setempat, Kamis (14/11/2019) petang.

Kedua bocah itu bernama Firjon Jonatan (5) dan Yogi Guisa (3,5). Diduga bocah itu tenggelam karena kurang berhati-hati saat bermain dan tercebur di tempat penampungan air itu.

“Sebelum kejadian, sekitar pukul 13.00 WIB, anak saya Firjon masih makan bersama dengan ayahnya dan disuapi,” kata Rika ibu Firjon saat dikonfirmasi wartawan, Jum’at pagi (15/11/2019).

Dengan kondisi menangis sesenggukan didampingi suaminya, Rika menceritakan, saat kejadian anaknya Firjon bersama dengan temannya Yogi bermain seperti biasanya di sekitaran rumah.

Karena dianggap sudah biasa bermain bersama disekitar rumah, orang tua masing-masing bocah itu sedang mempersiakan tasyakuran maulid nabi yang akan dilaksanakan malam harinya.

“Sekitar pukul empat sore, saya mencari dua anak saya itu. Bertanya kesana kemari, dan mutar-mutar cari, tidak ketemu,” ujarnya.

Sesampainya di blumbang (waduk) ditemukan sepasang sandal milik anaknya dan baju. “Saya selanjutnya minta tolong Pak Jali (Dude) teman kerja suami saya untuk menyelam dan memastikan apa benar ada Firjon dalam kolam itu,” katanya.

Ternyata ditemukan, dan kedua bocah itu tenggelam di dasar kolam penampungan air dan segera diangkat ke permukaan. “Saat ditemukan keduanya sedang berpegangan tangan dan berpelukan, setelah itu saya tidak tahu sudah karena pingsan,” kata Rika seraya sesenggukan.

Kapolsek Pakusari, AKP Yuliati membenarkan kejadian tenggelam dua bocah tersebut. Diketahui blumbang tersebut milik Pak Wahid warga setempat.

“Tempat penampungan air itu digunakan warga untuk irigasi mengairi sawah, dan memang diisi air untuk antisipasi kekeringan. Kedalaman penampungan air kurang lebih satu setengah meter, dengan dasarnya berlumpur,” kata Yuliati saat dikonfirmasi terpisah.

Dibantu warga, proses evakuasi terhadap kedua korban, yang selanjutnya dibawa ke Puskesmas setempat.

“Tapi saat dibawa kondisinya sudah meninggal, saat di Puskesmas hanya cek visum luar. Selanjutnya dipulangkan untuk proses pemakaman,” pungkasnya.

Sedangkan saat wartawan berkunjung ke rumah Yogi Guisa (3,5), hanya ditemui ayahnya Fian. Sementara itu istrinya hingga saat ini belum sadarkan diri, karena pingsan terpukul atas kematian anaknya.

“Saat kejadian saya tidak tahu, pulang kerja tahu-tahu sudah banyak orang dan anak saya sudah meninggal,” ucapnya lirih karena sedih.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin