MOJOKERTO, FaktualNews.co – Kelangkaan bahan bakar (BBM) di Kabupaten Mojokerto. Belasan truk harus memutar balik lantaran stok Solar di sepanjang jalur By Pass Mojokerto kosong.
Bahkan, beberapa kendaraan harus beralih ke Pertamina Dex yang harganya 50 persen lebih mahal.
Salah satu sopir truk berasal dari Blitar Ahmad Susilo mengatakan, kelangkaan BBM jenis solar terjadi sejak beberapa lima hari yang lalu. Bahkan hari ini (Jum’at, 15/11/19) dikabarkan hampir setiap SPBU dari mulai Sidoarjo hingga By Pass Mojokerto kosong.
Susilo memilih mengunakan Pertamina Dex yang harganya lebih mahal, untuk bisa melanjutkan perjalanan menuju ke Blitar.
“Di Sidoarjo ada, tapi antreannya sangat panjang, akhirnya saya memilih meneruskan perjalanan. Ini juga baru pertama kali saya mengunakan Pertamina Dex, harganya lumayan mahal 11.700 di banding harga solar yang 5.150 per liter. Tapi mau gimana lagi. Ini untuk perjalanan ke Blitar,” ungkapnya di saat membeli Pertamina Dex di SPBU Balongmojo, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.
Pantauan di lapangan, kekosongan solar hampir terjadi semua SPBU di sepanjang jalur utama di Mojokerto. Mulai dari SPBU Meri yang berada di Kota Mojokerto, SPBU Balongmojo Kecamatan Puri, SPBU Japan Kecamatan Sooko, SPBU Brangkal, Hingga SPBU di Wilayah Trowulan. Juga nampak, antrian panjang di SPBU Jabon tepatnya di depan Terminal Mojokerto.
Pengawas SPBU 5461326 Balongmojo, Kecamatan Puri, Saniman (50) mengatakan, pasokan solar dari Pertamina kini di batasi. Akibatnya, jatah solar di beberapa SPBU dikurangi. SPBU di pinggir jalan nasional kini hanya mendapatkan jatah 16 kiloliter (kl).
“Istilahnya itu di kitir atau di jatah, lah jatahnya ini di batasi hanya 16 (kl) tidak bisa nambah lagi, datangnya pasokan solar juga tida diketahui jamnya,” paparnya.
Kata dia, SPBU Balongmojo dalam satu hari biasanya mampu menghabiskan solar hingga 17 (kl) dalam sehari. Otomatis banyak kendaraan yang berputar balik karena pasokan solar di SPBU belum datang.
Kata dia, untuk memanggil hal semacam ini, biasanya beberapa SPBU mengunakan sistem pembatasan untuk pemerataan. “Ada beberapa SPBU biasanya menjatah 100 liter bagi setiap kendaraan. hal ini dilakukan untuk pemerataan, agar semua bisa dapat,” jelasnya.
Akibat pembatasan solar, berimbas pada banyak kendaraan besar yang mengeluh dan tak bisa melanjutkan perjalanan. “Bahkan ada beberapa kendaraan yang rela menginap di SPBU untuk mendapatkan solar,” tandasnya.