FaktualNews.co

Cerita PSK Terjaring Razia di Nganjuk, Sembunyi di Semak-Semak Hingga Pintu Kamar Didobrak Petugas

Peristiwa     Dibaca : 3013 kali Penulis:
Cerita PSK Terjaring Razia di Nganjuk, Sembunyi di Semak-Semak Hingga Pintu Kamar Didobrak Petugas
FaktualNews.co/R. M. Gawat
Bekasan PSK dan 2 lelaki saat didata di Kantor Satpol PP Nganjuk.

NGANJUK, FaktualNews.co – Petugas gabungan dari Satpol PP, Polres, Kodim 0810, Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Kabupaten Nganjuk melaksanakan razia di beberapa titik eks lokalisasi, Jumat (15/11/2019) malam.

Saat penggerebekan, sejumlah Pekerja Seks Komersial (PSK) ada yang berusaha lari hingga bersembunyi di semak-semak. Ada pula yang bersembunyi di dalam kamar mandi, bahkan ada yang tidak mau keluar kamar hingga harus didobrak pintunya oleh petugas.

Razia diawali dengan melakukan penggerebekan di eks lokalisasi Kandangan Desa Kedungrejo, Kecamatan Tanjunganom. Setibanya di lokasi, petugas langsung berbagi peran masuk ke rumah-rumah yang dicuriga.

Setidaknya ada dua kejadian menarik saat penggeledahan di lokasi pertama razia.

Pertama, saat petugas mencurigai kamar mandi yang dikunci dari dalam. Saat petugas berhasil masuk dengan mencongkel pintu, awalnya tidak ditemukan seorangpun.

Namun setelah disisir, tepat di balik seng petugas mendapati seorang perempuan sedang bersembunyi. Dengan wajah penuh ketakutan, perempuan berbaju merah keluar dari balik seng sambil megatakan kepada petugas bahwa dia bukan PSK.

“Bukan saya pak (PSK nya), bukan saya, ini rumah saya pak,” ujarnya sembari mengangkat dua tangannya di hadapan petugas.

Sedangkan kejadian menarik yang kedua saat petugas mendapati salah satu kamar yang dikunci dari dalam. Petugas yang curiga penghuninya bersembunyi di dalam berusaha merayu agar segera keluar.

Setelah beberapa kali petugas meminta penghuni kamar keluar, namun tetap saja tidak membuahkan hasil. Akhirnya petugas mendobrak pintu kamar tersebut.

Alhasil seorang perempuan paruh baya langsung keluar dari dalam kamar. “Maaf pak, maaf pak, maaf. Aku malu pak, malu. Mana temanku pak,” katanya dengan nada merengek sembari menutup wajahnya di hadapan petugas.

Ada 11 PSK dan 2 orang lelaki hidung belang yang berhasil diamankan di lokasi pertama.

Sedangkan lokasi selanjutnya yang juga ada kejadian menarik yakni di area bantaran sungai Brantas sekitar jembatan lama Kertosono.

Saat tiba di lokasi tujuan, petugas langsung bergerak menyisir bantaran sungai. Tak pelak orang-orang di lokasi semburat berlarian. Bahkan sebagian bergegas membawa lari sepeda motornya.

Para petugas yang mengetahui sejumlah orang berlarian ke semak-semak bantaran sungai langsung melakukan pengejaran.

Seorang perempuan ditemukan bersembunyi di semak-semak pinggir sungai. Saat dipergoki petugas, perempuan tersebut sedang memegang roknya yang sudah tidak terpakai. Serta memegang sepasang sandalnya.

Semua yang terjaring razia digelandang ke kantor Satpol PP Nganjuk. “Total ada 15 orang yang kami amankan. Terdiri dari 13 perempuan, dan 2 orang laki-laki,” ujar Suprayogi, Kabid Penegakan Perda Satpol PP Nganjuk.

Setelah diberi pemaparan di kantor Satpol PP, semua yang terjaring razia diambil sampel darahnya untuk mengetahui terjangkit HIV-AIDS atau tidak. Sebab, tujuan razia salah satunya mencegah penularan HIV-AIDS dalam praktek prostitusi.

“Kami mendapat laporan dari masyarakat bahwa eks lokalisasi marak lagi, bergeraklah kami malam ini. Kami tidak ingin lokalisasi kembali beroperasi. Karena praktek itu juga HIV-AIDS bisa semakin tinggi peredarannya, itu yang kami tidak inginkan,” papar Suprayogi.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh