Mengenal Wisata Budaya Taneyan Lajhang di Pamekasan
PAMEKASAN. FaktualNews.co – Wisata Budaya Taneyan Lanjhang yang terletak di Dusun Buddagan I. Desa Larangan Luar, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, semakin diminati wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia. Taneyan Lanjhang merupakan rumah adat khas Madura.
Rumah adat Taneyan Lanjhang di Kecamatan Larangan ini merupakan rumah adat dari orang Madura. Hingga kini, rumah-rumah itu masih terjaga keasliannya. Terdiri dari sebelas rumah yang berjajar dengan halaman panjangnya (Taneyan Lanjhang).
Wisatawan yang berkunjung ke Taneyan Lanjhang akan dimanjakan dengan sajian musik Gebluk, kuliner khas Madura. Diantaranya nasi jagung, sayur kelor, ikan tongkol, teri, sambel petis, sop lorjuk, kripik singkong, kue gebuk, kocor (red. kue cucur), los-elos (red. lemmet), kopi jahe, polak (red. minuman dari gula siwalan, jahe, dan sereh), dan la’ang (red. nira siwalan).
Di Taneyan Lanjhang, wisatawan dipandu berjalan-jalan berkeliling Dusun Buddagan untuk menikmati suasana desa. Mereka juga bisa melihat secara langsung lokasi pembuatan tomang (tungku dari tanah liat-red).
Di Taneyan Lanjhang, para tamu juga bisa berbelanja batik Pamekasan yang sudah banyak dikenal oleh berbagai kalangan pencinta batik dari berbagai kota. Bahkan juga diminati hingga luar negeri.
“Kesannya luar biasa dan alami. Terima kasih kesempatan kami tinggal di sini. Mengenal budaya Madura, mengenal lain-lain yang kami belum tahu menjadi tahu di sini. Waktunya kurang banyak, tapi pengalaman bagi kami singkat tapi berkesan. Sungguh luar biasa,” kata Marina, salah seorang pengunjung dari Yogyakarta, Sabtu, (16/11/19).
Bahkan salah satu pengunjung dari Malang ingin sekali mengenal adat istiadat orang Madura, mulai dari sejarah rumah adat Taneyan Lanjhang.
“Saya sangat tertarik dengan filosofi orang Madura dilihat dan dipelajari bentuk rumah yang mengedepankan kekeluargaan, dengan rumah yang sama bentuknya dan berjejer rapi,” ungkap Bella yang masih menjalani kuliah tersebut.
Taneyan Lanjhang memang mengandung banyak filosofi. Rumah-rumahnya tidak ada pintu dari belakang, juga adanya kobung yang menunjukkan cara lelaki Madura menjaga martabat istrinya.
“Dengan begitu, sungguh istiadat orang Madura yang sangat menjaga keluarganya dan kuatnya rasa persaudaraan dari orang Madura,” tandasnya.