Plt Walikota Pasuruan: Kesuksesan NUSP-2 Harus Jadi Percontohan Prioritas Pembangunan di Setiap Kelurahan
PASURUAN, FaktualNews.co – Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kota Pasuruan menggelar Kegiatan Program NUSP-2 Tahun Anggaran 2018 Dan Sosialisasi Pencegahan Dan Penanganan Kawasan Kumuh Tahun Anggaran 2019 di Jalan Imam Bonjol RW 07 Pade’an, Kelurahan Bugul Lor, Kota Pasuruan, Jumat (15/11/2019).
Selain Plt. Walikota Pasuruan, kegiatan tersebut juga dihadiri Sekretaris Daerah Kota Pasuruan, Plt Asisten II Perekonomian Dan Pembangunan, kepala dinas OPD terkait.
Hadir juga Camat, Lurah CC dan CA NUSP-2, BKM dan KPP dari 11 Kelurahan peserta Penyerahan Kegiatan Program NUSP-2 Tahun Anggaran 2018 Dan Sosialisasi Kawasan Kumuh Tahun Anggaran 2019.
Kepala Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kota Pasuruan, Dyah Ermitasari, menuturkan penyerahan kegiatan program NUSP-2 tahun anggaran 2018 dan sosialisasi kawasan kumuh tahun anggaran 2019 yakni memastikan adanya keberlanjutan dan pengembangan KPP yang sudah terbentuk di 11 Kelurahan dan bekerjasama dengan OPD lain.
“Upaya tersebut dilakukan untuk dapat bersinergi dalam penanganan permukiman kumuh guna memberikan pembelajaran yang berkelanjutan tentang pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur terbangun yang berkelanjutan dan berwawasan linkungan,” terang Dyah.
Plt. Walikota Pasuruan, Raharto Teno Prasetyo, mengatakan program NUSP-2 di Kota Pasuruan telah dilaksanakan selama 4 tahun yaitu dari tahun 2015 hingga 2018.
“Hasilnya sudah banyak infrastruktur yang terbangun dari program tersebut dan tentunya sangat bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.
Pihaknya percaya upaya masyarakat akan selalu memelihara semua infrastruktur yang sudah dibangun itu hingga ke anak cucu.
“Program NUSP-2 sudah banyak membantu pemerintah kota pasuruan dalam hal penanganan kekumuhan di kota pasuruan. Namun dari program NUSP-2 ini tentunya tidak dapat menuntaskan 100% kekumuhan yang ada di Kota Pasuruan,” ucap Teno.
Untuk itu, lanjut dia, diperlukan langkah dan strategi keberlanjutan dari semua OPD terkait guna menuntaskan kumuh di Kota Pasuruan.
“Dari apa yang sudah di hasilkan oleh program NUSP-2 selama 4 tahun kemarin, diharapkan hal itu dapat dijadikan contoh prioritas pembangunan di tiap Kelurahan utamanya di sektor sanitasi,” sambung Teno.
Diakuinya, sanitasi masih menjadi masalah terbesar di Kota Pasuruan terbukti hingga saat ini masih 18 kelurahan yang sudah mendapatkan predikat ODF.
“Kami ucapan terimakasih kepada semua pihak yang sudah ikut serta mensukseskan pelaksanaan NUSP-2 selama 4 tahun. Kami apresiasi pada masyarakat, karena infrastruktur yang dibangun dirawat dengan baik,” kata dia. (*)