FaktualNews.co

Sebagian Lahan Diuruk Perusahaan, Ahli Waris di Sidoarjo Demo Tancapkan Plakat

Peristiwa     Dibaca : 1235 kali Penulis:
Sebagian Lahan Diuruk Perusahaan, Ahli Waris di Sidoarjo Demo Tancapkan Plakat
FaktualNews.co/Nanang Ichwan
Ahli waris Bapak Kemat didanpingi LBH Wong Cilik ketika berada di lokasi pengurukan.

SIDOARJO, FaktualNews.co – Belasan orang menggelar demo di atas lahan yang diuruk di Desa Semampir, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo pada Sabtu (16/11/2019).

Pantauan di lokasi, belasan warga itu membawa plakat bertuliskan pemberitahuan ‘TANAH MILIK BAPAK KEMAT’ yang hendak ditancapkan di atas sebagian lahan yang sudah diuruk oleh pihak pengembang properti.

Diketahui belasan orang yang demo itu merupakan ahli waris dari Kemat yang tak lain warga setempat.

“Ini tanah milik orang tua kami, Pak Kemat. Bukan milik orang lain,” ucap Marsali (51), salah satu ahli waris, putra terakhir pasangan Kemat dan Marhamah ketika berada di lokasi.

Marsali mengungkapkan, bapaknya Kemat yang wafat pada tahun 2009 tidak pernah menjual lahan seluas 6.700 meter persegi berupa tanah sawah tersebut. Begitupun dengan Ibunya, Marhamah yang wafat pada 2014 silam.

“Almarhum orang tua saya tidak pernah menjual, termasuk kami ahli waris,” jelasnya dengan didamping dua ahli waris lainnya, Kasmiati dan Karsadi.

Pihaknya mengaku kesal pihak pengembang properti dari PT Griya Mapan Sentosa (GMS) yang tiba-tiba menguruk sebagian tanah seluas 3 x 10 meter persegi dari 6.700 meter persegi.

“Pengurukan dilakukan tiba-tiba tanpa sepengetahuan ahli waris, padahal sudah ada papan pengumuman ahli waris, sudah empat tahun tertancap. Kamis (14/11/2019) pagi lalu kami minta pengurukan dihentikan, akhirnya dihentikan,” ucapnya didampingi Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Wong Cilik.

Meski begitu, pihaknya menyesalkan atas pengurukan sebagian lahan di atas milik keluarga yang sudah digarap sawah sejak 1951 hingga 2017 lalu tersebut.

“Kami menyesalkan pengurukan itu, lha ini tanah keluarga kami dan gak pernah dijual, kami juga tidak pernah diberitahu,” jelasnya.

Sementara salah satu pihak pengembang managemen PT GMS, Heri, ketika dikonfirmasi melalu pesan singkat belum membalas. Ketika ditelepon dia mengaku sedang sibuk, masih ada rapat.

“Maaf mas, dari mana? SMS atau WhatsApp saja, ini saya sedang rapat,” ucapnya lalu memutus telepon.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh