FaktualNews.co

Ini Kata Mentan Yasin Limpo Saat Berkunjung ke Pasuruan

Ekonomi     Dibaca : 950 kali Penulis:
Ini Kata Mentan Yasin Limpo Saat Berkunjung ke Pasuruan
FaktualNews.co/aziz
Kementerian Pertanian RI menjadikan Kabupaten Pasuruan sebagai daerah percontohan sentra produksi sapi.

PASURUAN, FaktualNews.co-Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, saat berkunjung ke Loka Penelitian Sapi Potong di Grati, Kabupaten Pasuruan, menyatakan Kabupaten Pasuruan sebagai daerah percontohan sentra produksi sapi, karena sukses meningkatkan jumlah sapi setiap tahunnya.

Menurutnya, dari total 700 ekor indukan sapi di Lolit Sapi Potong terus bertambah menjadi 1.000 ekor sapi, setelah dilakukan inseminasi buatan (IB).

Sedangkan Lolitsapi sendiri telah memiliki populasi sapi sebanyak 1000 ekor, diantaranya 550 sapi Peranakan Ongole (PO), 250 ekor sapi Madura dan 200 ekor sapi Bali.

“Saya melihat prospek ke depan sangat bagus dan menjanjikan. Maka dari itu, akan kita uji coba di Kabupaten Pasuruan dan kita jadikan percontohan,” beber Syahrul, saat melihat lokasi pengembangbiakan sapi di wilayah timur Kabupaten Pasuruan, beberapa waktu lalu.

Diketahui Lolitsapi di Grati merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementrian Pertanian yang memiliki tugas untuk menghasilkan inovasi produksi bibit unggul sapi potong lokal.

Lolitsapi ini juga sedang melakukan riset untuk pengembangan sapi Belgian Blue (BB) dan Sapi beranak Kembar. Sapi BB dilakukan melalui teknologi transfer embryo (TE) dan inseminasi buatan (IB) dengan induk sapi PO sejak tahun 2018.

Lolitsapi juga memberi berperan dan kontribusi terhadap Program UPSUS SIWAB melalui inovasi teknologi kit diagnosis kebuntingan dini dan suplementasi pakan berupa NUT-MB plus.

Kit diagnosis kebuntingan dini mudah diaplikasikan di lapangan dan dapat dilakukan sendiri oleh peternak, mampu mendeteksi kebuntingan sapi mulai umur kebuntingan 15 hari dengan akurasi 85 – 90 %.

Syahrul menjelaskan, berbagai teknologi yang tengah dikembangkan saat ini dapat segera diadopsi oleh masyarakat khususnya peternak, akselerasinya dapat dipercepat lewat kerjasama lintas sektor.
“Saya berharap bisa bicara dengan sektor lain seperti perbankan,” paparnya.

Ditambahkannya, kalau pihak perbankan menggulirkan KUR yanga ada, pihak berharap agar langsung bersentuhan dengan rakyat, kalau 100 itu diajarkan inseminasi buatan, tahun depan dia akan menjadi 200.

“Saya sudah bicara dengan Danrem, Polres, Bupati dan Aggota DPR, untuk menjadikan contoh membangun kemampuan daging atau sapi yang ada di Indonesia,” harap Syahrul.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah
Tags