FaktualNews.co

Lestarikan Permainan Tradisional, Begini Serunya Festival Dolanan Anak di Mojokerto

Hiburan     Dibaca : 1819 kali Penulis:
Lestarikan Permainan Tradisional, Begini Serunya Festival Dolanan Anak di Mojokerto
FaktualNews.co/Amanu
Bermain dakon di Festival Dolanan Anak, Candi Wringin Lawang, Trowulan, Mojokerto.

MOJOKERTO,FaktualNews.co – Sekumpulan pemuda yang tergabung dalam Komunitas Taman Hidup, mengelar festival dolanan anak, di komplek Candi Wringin Lawang Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

Sore itu, Sabtu (16/11/2019), tampak ratusan anak-anak dari tingkat SD hingga orang dewasa, juga orang tua mereka, berkerumun di candi Wringin Lawang, Desa Jatipasar, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

Mereka bersemangat dan tampil sumringah saat memainkan permainan tradisional yang digelar komunitas ini. Seperti sondah atau engklek, hula hoop, kelereng, rangka alu, hingga gasing.

Ketua pelaksana festival dolanan, Aldias Biung Sankra mengatakan, ada delapan jenis permainan yang dimainkan dalam festival dolanan anak di Candi Wringin Lawang. Diantaranya, permainan gasing, sondah, dakon kelereng hingga dolanan dari papua yakni rangka alu.

Menurutnya, festival dolanan anak pertama kali digelar di Candi Wringin Lawang. Tujuannya, tak lain untuk mengenalkan dan melestarikan permainan tradisional, yang hampir terkikis oleh zaman, terlebih dengan adanya gawai.

Tak hanya itu, festival dolanan anak ini juga bertujuan memberikan pelajaran moral dan budaya. Sehingga, sedikit banyak mereka bisa kembali bermain permainan tradisional di kampung halaman.

“Ya memeng tidak bisa dihindarkan kalau gawai atau handphone sudah seperti menjadi kebutuhan. Namun, seperti ada ketimpangan kalau anak-anak sudah terfokus pada gawi. Mereka tidak lagi bisa berkomunikasi dengan teman sebayanya. Kalau melalui permainan tradisional kan mereka masih bisa berkomunikasi dan bermain bersama,” paparnya.

Dalam festival dolanan kali ini, komunitas Taman Hidup juga melombakan permainan tradisional. Diantara yakni, Gasing, Hula hoop dan Dakon.

“Targetnya, minimal bisa mengembalikan anak-anak bermain permainan tradisional di rumah salam sehari-hari,” ujarnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas