Advertorial

Kematian Ibu dan Anak di Kota Pasuruan Menurun Dibandingkan Tahun Lalu

PASURUAN, FaktualNews.co – Angka kematian ibu Kota Pasuruan hingga November 2019 sebesar 0,6 per 1000 lahir hidup atau 2 kematian ibu, menurun dibandingkan tahun 2018 sebesar 3,1 per 1000 lahir hidup atau 10 kematian.

Angka kematian ibu tahun 2019 tersebut masih aman dibawah target RPJMN sebesar 1,83 RPJMD, dan dibawah target Jawa Timur sebesar 0,91.

Juga masih dibawah target SDG’s (Sustainable Development Goal’s) Sebesar 0,70 serta masih dibwah target Kota Pasuruan yaitu 2,48 per 1000 lahir hidup.

Untuk menurunkan kasus meningkatnya kematian ibu dan anak, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pasuruan, sejal Senin – Rabu (18- 20/11/2019) menggelar Seminar Akbar.

Bertempat di Ruang Pertemuan Valencia Bakery Cafe & Resto, Kota Pasuruan menyelenggaraan Seminar Akbar tema “Pentingnya Peranan Masyarakat Dalam Penurunan Angka Kematian Ibu Dan Kematian Bayi”.

Seminar tersebut secara resmi di buka oleh Plt. Walikota Pasuruan, Raharto Teno Prasetyo.

Acara dihadiri Asisten Bidang Administrasi Umum dan Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kota Pasuruan, Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kota Pasuruan, instansi dan lembaga terkait, ormas dan kalangan ASN di lingkungan Pemkot Pasuruan.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, dr. Shierly Marlena mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) Kota Pasuruan Tahun 2019.

“Tujuannya agar masyarakat mengetahui faktor penyebab kematian ibu dan kematian bayi serta mengetahui perananya dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi Kota Pasuruan,” kata dia.

Plt Walikota, Teno menyampaikan, Hari Kesehatan Nasional (HKN) diperingati setiap tanggal 12 November. Adapun Tema HKN tahun 2019 adalah “Generasi Sehat Indonesia Unggul”.

Sebagaimana yang telah diamanatkan oleh Presiden dalam pelantikan Kabinet Indonesia Maju 2020 – 2024, bahwa perhatian Pemerintah dalam kurun 5 tahun mendatang diprioritaskan pada pembangunan Sumber Daya Manusia.

“Berbagai keberhasilan pembangunan kesehatan untuk pembangunan Sumber Daya Manusia telah diraih dengan adanya peningkatan “Indeks Pembangunan Manusia” Indonesia setiap tahun dimana salah satu parameter yang diukur adalah “Angka Harapan Hidup”.

Angka Harapan Hidup (AHH) merupakan cerminan dari berbagai indikator dampak seperti Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI),” terang Teno.

Menurut dia, angka kematian Ibu hingga November tahun 2019 di Kota Pasuruan sebesar 0.6 per 1000 Lahir hidup atau 2 kematian ibu, menurun dibandingkan tahun 2018 sebesar 30.6 per 1000 Lahir hidup atau 10 kematian ibu.

Angka Kematian Bayi hingga November tahun 2019 di Kota Pasuruan sebesar 6,9 per 1000 Lahir hidup atau 23 kematian bayi, meningkat dibandingkan tahun 2018 sebesar 6,1 per 1000 Lahir hidup atau 20 kematian bayi.

“Semoga sisa waktu 2 bulan di tahun ini tidak ada peningkatan jumlah kematian bayi kembali. Harapan kita semua tahun depan jumlah kematian ibu dan kematian bayi dapat ditekan atau bahkan zero kasus, tentunya hal ini akan lebih mudah dilakukan bila semua pihak terlibat bersama-sama,” papar dia.

Perlu diketahui, 5 pilar penurunan AKI dan AKB adalah peraturan/legislasi; komitmen program Pemerintah, mulai dari pusat hingga kelurahan; komitmen tenaga kesehatan dan fasilitas pemberi layanan kesehatan ibu dan anak; komitmen pasangan suami istri dimulai dari semenjak menjadi calon ibu dan komitmen keluarga dan lingkungan sekitar.

Hal ini merupakan pilar yang harus memainkan peranannya masing-masing. Komitmen konkret Pemerintah Kota Pasuruan sebagaimanna dimaksud berupa memberikan fasilitas pelayanan kesehatan yang mudah diakses secara geografis maupun secara finansial.

Perwali Nomor 05/2018 yaitu program UHC (Universal Health Coverage), telah menjamin semua masyarakat Kota Pasuruan memiliki jaminan kesehatan.

Sistem Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) yang menghadirkan bidan kelurahan di setiap kelurahan yang ada di Kota Pasuruan yang memiliki tugas memantau kesehatan ibu hamil, bersalin, nifas, bayi dan anak balita serta anak prasekolah di wilayah kelurahan.

Oleh karenanya, perlunya komitmen bersama dalam rangka upaya penurunan AKI dan AKB di Kota Pasuruan dengan peranan masing-masing harus terus dipupuk dan dioptimalkan dari tahun ke tahun.

“Selamat Hari Kesehatan Nasional Ke-23 dan teriring harapan semoga Peringatan Hari Kesehatan Nasional tahun 2019 ini, akan menjadi suplemen dan semangat bagi seluruh lintas sektor terkait termasuk masyarakat ikut berkiprah dalam pembangunan,” harap Teno.