Warga Rusunawa Kota Pasuruan Resah, Petugas Dinas Perkim Putus Aliran Listrik Tanpa Peringatan
PASURUAN, FaktualNews.co-Penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di Kelurahan Tembokrejo, Kota Pasuruan, resah akibat sikap petugas Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Pasuruan.
Sikap yang dinilai meresahkan tersebut adalah, memutus aliran listrik tanpa peringatan, akibat sebagian penghuni telat bayar sewa. Padahal, mereka mengaku paling lama menunggak hanya selama 15 hari.
“Itu diputus aliran listrik ke tiap tempat yang dihuni warga tanpa pemberitahuan terlebih dulu. Banyak tempat warga yang diputus aliran listriknya akibat nunggak 15 hari. Ini yang diresahkan,” tandas Toha, ketua RT setempat, Senin (18/11/2019).
Bahkan kalau tak bayar, sambung Toha, jangan diharap ada belas kasih dari petugas. Untuk tiap penghuni yang menyewa rusunawa dikenakan beban sewa bervariasi.
Untuk lantai bawah, dikenai sewa sebesar Rp 350 ribu, lantai II, Rp 300 ribu dan lantai III, penyewa harus bayar Rp 275.
“Yang diinginkan warga, janganlan petugas bersikap zaklek (kaku). Paling tidak diberi peringatan dulu,” harap dia.
Tak kuat atas perlakuan itu, perwakilan penghuni mendatangi Ormas Pos Perjuangan Rakyat (Pospera).
Mereka sambat soal tagihan yang tak ada toleransinya. Padahal, rata-rata penguninya adalah warga berkategori kurang mampu.
“Dari laporan warga kita kroscek, memang benar adanya,” ujar Wakil Ketua DPD Pospera Jatim, Amin Suprayitno. Pihaknya mengaku prihatin atas sikap tersebut.
Karenanya, Senin (18/11/2019) siang, pengurus Pospera mendatangi DPRD Kota Pasuruan.
Mereka disambut Wakil Ketua DPRD Kota Pasuruan, Farid Misbah. Untuk mempertegas, Perkim diklarifikasi. Hasilnya, akan ditindaklanjuti untuk gelar pertemuan dengan para penghuni rusunawa dalam waktu dekat.
