JOMBANG, FaktualNews.co – Smartphone dan internet sudah menjadi kebutuhan bagi setiap orang. Tidak terkecuali di Kabupaten Jombang, Namun tahukah anda, jika ternyata ada bahaya kecanduan smartphone.
Dikutip dari Kompas.com, populasi sebanyak 264 juta jiwa penduduk Indonesia, ada sebanyak 171,17 juta jiwa atau sekitar 64,8 persen yang sudah terhubung ke internet.
Dengan rataan jenjang usia 11 – 20 tahun adalah yang paling dominan dalam penggunaan smartphone dan internet.
Dimana data ini melibat 5.900 sampel dengan margin of error 1,28 persen. Data lapangan ini diambil selama periode Maret hingga 14 April 2019.
Sedangkan untuk pulau Jawa sendiri menyumbang penetrasi yang paling banyak dengan presentase 55 persen.
Hal inilah yang membuat perkembangan penggunaan smartphone dan internet saat ini semakin massif dan berkembang.
Fakta yang terjadi dilapangan, dimana di Kabupaten Jombang saat ini anak yang masih duduk di bangsu Sekolah Dasar pun sudah melek Smartphone dan Internet.
Menjamurnya warung kopi wifi dan perkembangan pesat Smartphone di Jombang, membuat berbagai kalangan meikmatinya meskipun belum dikatakan layak.
Namun, didalam penggunaan smartphone dan internet yang berlebihan, ada efek buruk yang akan ditimbulkan. Seperti yang disampaikan Pakar Psikolog Jombang, Arifah Retnowuni.
Dirinya menyebut kecanduan smartphone dan internet akan memberikan dampak terhadap masalah kesehatan psikis maupun fisik terganggu.
“Kalau sudah tahap kecanduan berarti anak tersebut tidak mampu lagi mngendalikan keinginan untuk bermain smartphone9 dalam kondsi dan waktu yang tidak dapat dtentukan,” ucapnya Selasa (1/11/2019).
Sehingga, lanjutnya, banyak remaja yang menghabiskan waktu mereka untuk bermain smartphone sampai tengah malam, merubah pola rutinitas kebiasaan mereka.
Lebih lanjut, ada dampak buruk yang akan ditimbulkan jika penggunaan smartphone dan internet terus terjadi dan tidak bisa dikendalikan lagi.
“Dampak yang paling umum, mereka akan terbatas hubungan sosialnya, pola tidur terganggu, fokus mulai terbatas, emosinya labil, produktivitasnya menurun, merasa gelisah, cemas dan berujung depresi,” ujarnya.
Ditambahkan, beberapa efek buruk yang ditimbulkan tersebut bisa berpengaruh pada tingkat belajar serta bisa jadi menimbulkan hal yang lebih berbahaya.
“Ya mereka akan malas untuk belajar, karena ada hal yang lebih mengasikkan,” katanya.
Selain itu, katanya lagi, peran orang tua sangat diperlukan untuk mulai mengawasi serta menasihati anak-anaknya yang mulai kecanduan smartphone.
“Pendekatan personal yang lebih halus, jangan terlalu kasar atau lainnya. Karena itu juga akan mengguncang psikis mereka. Melakukan pendekatan dan sering mengajak ngobrol anak agar mereka sedikit lupa dengan rutinitasnya,” tambahnya. (Anggit)