FaktualNews.co

Blaaar, Mercon Meledak di Depan Rumah Mantan Istri, Telapak Tangan Korban Hancur

Peristiwa     Dibaca : 855 kali Penulis:
Blaaar, Mercon Meledak di Depan Rumah Mantan Istri, Telapak Tangan Korban Hancur
FaktualNews.co/Mojo
Kapolsek Kademangan, Kota Probolinggo, Kompol Toyib Subur memperlihatkan sepeda motor korban Untung Adi.

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Blaaar, Selasa (19/11) sekitar pukul 02.15 WIB, tiba-tiba terdengar ledakan keras. Seorang lelaki kemudian meminta tolong ke anggota Polsek Kademangan berpakaian preman yang tengah berpatroli.

Lelaki yang diketahui bernama Untung Adi Prastowo (39) itu meminta diantar ke RSUD dr Mohamad Saleh, Kota Probolinggo.

Itulah sekelumit cerita kronologi yang disampaikan Kapolsek Kademangan, Kompol Toyib Subur, Selasa siang di kantornya. Menurutnya, malam itu telah terjadi ledakan yang menelan korban Untung Adi Prastowo.

Pria yang tinggal di Jalan Kapten Saroe, Kelurahan Kedungasem. Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo tersebut, telapak tangannya hancur hingga pergelangan. Ia diduga terkena petasan atau mercon yang meledak di tangannya.

Belum diketahui, mengapa Adi membawa petasan dan berada di depan mantan istrinya Sumiarsih (37) jalan Sokarno-Hatta Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota setempat.

“Belum tahu. Apakah petasan yang dibawa hendak dilempar ke rumah mantan istrinya atau tidak. Masih kami selidiki dan dalami,” jelasnya.

Namun yang jelas, kejadian dini hari tersebut diketahui salah satu anggotanya yang berpatroli. Petugas bertepatan melintas di lokasi kejadian melihat sepeda motor matik miring di selatan jalan menghadap ke barat.

Petugas melihat seorang lelaki berlari-lari kecil ke arah timur dan mendekati perempatan Kelurahan Pilang menyeberang ke utara dan berhenti di Pos Pantau Lalu lintas Pilang.

Pria yang wajahnya ditutupi dengan kain dan berhelm itu meminta tolong ke petugas yang membuntuti. Lantaran luka di tangan kanannya parah dan meminta tolong, petugas yang berboncengan dengan rekannya, mengantar korban.

“Mereka bertiga ke RSUD dr Muhammad Saleh. Malam itu juga, kami menghubungi keluarga korban. Sekarang Adi masih di rumah sakit,” tambahnya.

Tak hanya petugas, Kapolsek yang mendengar kejadian tersebut, malam itu juga ke lokasi kejadian dan RSUD. Kapolsek ke lokasi kejadian didampingi adik korban dan sempat masuk ke rumah mantan istri korban.

“Sumiarsih terkejut karena yang datang bersama saya, mantan adik iparnya. Nggak ada masalah, enak kok mereka berdua omong-omongan dan salaman, meski mantan ipar,” ujar Kompol Toyib Subur.

Informasi yang didapat dari Sumiarsih, kalau yang datang bersama kapolsek adalah adik korban Adi, mantan suaminya. Sumiarsih satu tahun lalu bercerai dengan Adi dan dikaruniai 2 anak. Kapolsek juga mendapat informasi dari Sumiarsih, kalau kejadian yang sama sudah 2 kali.

“Katanya, sudah 2 kali diteror. Yang pertama bulan dua tahun 2019. Tapi yang dilempar petasan bukan di rumahnya. Melainkan rumah sisi barat rumahnya. Kejadian itu sempat dilaporkan ke Polsek oleh Sumiarsih,” tandasnya.

Meski demikian, Kompol Toyib Subur belum berani, kedatangan korban Adi ke rumah mantan istrinya hendak melempar petasan, seperti kejadian sebelumnya. Menurutnya, untuk mengetahui motifnya, pihaknya akan menyelidiki dan mendalami kasus tersebut. Bahkan, Kapolsek akan melibatkan tim Labfor Polres Cabang Surabaya.

“Kami tidak mau beranda-andai. Khawatir kami keliru. Nanti saja menunggu hasil penyelidikan,” katanya.

Tentang bagaimana kejadian sebenarnya, Kapolsek berterus terang, belum mengetahui. Apakah petasan yang dibawa korban sempat dilempar, atau meledak di tangannya saat hendak dilempar. Mengingat, dirinya belum mengorek banyak keterangan dari korban dan saksi di lokasi kejadian.

“Yang jelas serpihan atau pecahan kertas, di lokasi kejadian banyak. Ukuran petasan dan dapat dari mana, kami juga belum tahu,” pungkasnya.

Sementara saat dikonfirmasi di rumahnya, Sumiarsih membenarkan kalau korban ledakan adalah mantan suaminya. Ia dengan pria yang telah memberinya 2 anak itu cerai satu tahun lalu dan akta cerainya sudah terbit.

Ia mengaku, sudah dua kali dilempar mercon. Salah satunya meledak di depan rumah saudaranya, sisi barat rumah tinggalnya.

“Sudah saya lapokan ke Polsek kejadian yang pertama. Kalau tidak salah bulan 4. Tapi tidak ada tindak lanjutnya,” katanya.

Tak hanya diteror seperti itu, Sumiarsih juga sering diancam melalui ponsel, namun tidak dipedulikan. Adi juga pernah mengajak baikan atau kembali, namun tidak ditanggapi. Sumiarsih tidak mau lantaran sikap suaminya yang gampang marah dan ringan tangan.

“Enakan hidup sendiri. Lebih nyaman. Nggak tahu kok sampai berbuat seperti itu mantan suami saya,” tambahnya.

Atas kejadian tersabut, Sumiarsih meminta polisi untuk memproses perbuatan korban sesuai hukum dan aturan yang berlaku. Dengan harapan, sang mantan suami tidak meneror lagi yang membahayakan Sumiarsih.

“Saya kepingin tenang pak, meski saya tidak kumpul sama 2 anak saya. Semua anak saya dibawa bapaknya. Yang paling besar, mondok di Sidogiri Pasuruan. Yang kecil ikut bapaknya,” pungkasnya.

Sementara itu, Roni salah satu pengendara yang usai petasan meledak, melintas di jalan Soekarno-Hatta, berterus terang tidak mendengar suara ledakan. Namun, saat tiba di lokasi kejadian, ia melihat pecahan kertas memenuhi jalan.

“Nggak tahu, Pokoknya ada seorang pria yang dibonceng seseorang. Tangannya putus,” kata warga Kelurahan Kebunsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, Kota setempat itu, singkat.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas