FaktualNews.co

Tak Diberi Kesempatan Bertanya Anggaran Desa, Warga Cendoro Mojokerto Ancam Lanjutkan Demo

Peristiwa     Dibaca : 933 kali Penulis:
Tak Diberi Kesempatan Bertanya Anggaran Desa, Warga Cendoro Mojokerto Ancam Lanjutkan Demo
FaktualNews.co/amanu
Ratusan warga Cendoro, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto saat menduduki balai desa setempat.

MOJOKERTO, FaktualNews.co-Ratusan warga Desa Cendoro, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto menduduki balai desa setempat, Selasa (19/11/2019).

Mereka menuntut keterbukaan atas pengelolaan dana desa yang dinilai tak wajar.

Kedatangan warga mempertanyakan transparansi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), tahun 2018 dan 2019.

Sebelum menduduki kantor balai desa, ratusan warga berorasi dan membentangkan baner tuntutan yang bertuliskan.

Antara lain bertuliskan, ‘Mari Ciptakan Desa Cendoro Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme’, ‘Hentikan Pembodohan Terhadap Masyarakat Cendoro’. ‘Wujudkan Transparansi Pengelolaan Dana Desa’.

“Warga akan tetap bertahan sampai pukul 17.00 WIB jika tidak digubris. Bahkan ke depan kami akan melakukan aksi besar-besaran. Untuk waktunya kapan, kami akan susun surat pemberitahuannya nanti,” kata Hadi Purwanto, koordinator aksi.

Kata Hadi, tujuan warga Desa Cendoro berunjuk rasa, hanya sebatas mempertanyakan keterbukaan APBDes, tahun 2018 dan 2019 yang dipampang oleh pemerintah desa.

“Kita hanya meminta kejelasan informasi apa yang sudah dilakukan pemerintah desa terkait dana desa 2018 dengan anggaran Rp 1,2 miliar dan 2019 dengan dana Rp 1,7 Miliar. Sudah digunakan apa saja, setelah itu kita akan pulang,” paparnya.

Melihat baner informasi anggaran yang dipampang Pemerintah Desa (Pemdes) Cendoro, warga menduga sengaja ada yang ditutupi.

Pemdes diduga enggan menyampaikan secara terbuka penggunaan anggaran yang bersumber dari Dana Desa (DD), Alokasi Dana Desa (ADD), serta Pendapatan Anggaran Desa (PADes) itu.

Sedikitnya, ada 8 item realisasi APBDes Cendoro yang menuai protes warga.

Utamanya realisasi kegiatan fisik pembangunan jalan dusun di tiga titik yag nilainya Rp 920 juta, pembangunan sanitasi masyarakat di tahun 2019 beranggaran Rp 82 juta serta anggaran untuk kepemudaan dengan nominal Rp 15 juta.

Warga menuding ada beberapa keganjilan dalam realisasi anggaran tersebut.

“Intinya kami ingin mengetahui Rancangan Anggaran Biaya (RAB) pembangunan itu. Sesuai intruksi presiden, realisasi penggunaan APBDes harus transparan. Nah yang kami minta hanya itu,” jelasnya.

Sekira dua jam lebih melakukan orasi di balai desa setempat, warga ditemui Sekdes Cendoro, Siswito dan perwakilan pemdes.

Dalam paparannya, Siswito menjelaskan realisasi APBDes tahun 2018 dan 2019. Akan tetapi, penyampaian itu dianggap terbatas dan singkat, tidak menyeluruh.

Siswito juga enggan menanggapi saat warga hendak melontarkan sejumlah pertanyaan terkait realisasi APBDes Cendoro tahun anggaran 2018 dan 2019.

Dengan dalih, tidak ada proses tanya jawab. Ia hanya bisa menyampaikan sesuai dengan pertanyaan yang disampaikan warga pada pertemuan sebelumnya.

“Tidak ada tanya jawab, tidak ada. Saya hanya menyampaikan sesuai apa yang ditanyakan beberapa waktu lalu,” kata Siswito, sembari meninggalkan pendopo balai desa

Melihat itu, warga tetap bertahan di balai desa dan mengancam akan kembali lagi untuk melakukan aksi dengan jumlah massa lebih banyak.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah
Tags