FaktualNews.co

Modal Minim dan Lahan Sempit, Ini Cara Pria di Kota Probolinggo Budidaya Ikan Lele

Ekonomi     Dibaca : 2378 kali Penulis:
Modal Minim dan Lahan Sempit, Ini Cara Pria di Kota Probolinggo Budidaya Ikan Lele
FaktualNews.co/Mojo
Inos saat menunjukkan budidaya lele di tong depan rumahnya, yang diatasnya dimanfaatkan menanam kangkung.

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Budidaya ikan lele yang dilakukan Ide Nasution, patut ditiru dan dikembangkan. Sebab, tak butuh biaya banyak dan tempat yang luas seperti budidaya yang dikembangkan kebanyakan orang.

Hanya berbekal uang Rp 100 ribu untuk membeli bibit dan wadah berbentuk tong berbahan plastik untuk tempat berbudidaya, setiap orang atau warga bisa berbudidaya ikan lele. Hasil atau keuntungannya bisa 4 kali lipat, hanya dalam waktu 2 bulan.

Pria yang bisa disapa Inos atau Soni ini, tidak asal ngomong. Teori yang didapat dari baca literasi dan pengalaman tersebut dipraktekkan di rumahnya.

Ada 2 tong yang diletakkan di depan rumahnya. Sepintas, tamu atau orang lain tidak akan menyangka, kalau didalam tong yang diatasnya tumbuh tanaman kangkung, hidup ratusan lele.

Ditemui di rumahnya, jalan KH Abdul Hamid, Kelurahan Jrebeng Lor, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo, Inos langsung menunjukkan budidaya ikan lelenya dengan membuka tanaman kangkung yang ditanam di dalam gelas bekas minuman mineral.

“Ini sampean lihat, kalau tidak percaya. Ada ratusan ikan lele yang saya ternak,” tandasnya.

Ada dua keuntungan memelihara lele dengan system seperti itu. Selain praktis tidak butuh lahan yang luas dan modal yang tidak terlalu besar, juga tanaman sayur yang tumbuh di atasnya bisa untuk lalapan atau lainnya.

“Jadi sistemnya tumpang sari. Di bawah iken lele, di atas ditanami sayuran,” katanya.

Masa pemeliharaannya butuh 2 bulan alias 60 hari, lele bisa dipanen. Hasilnya, dari 100 ikan yang ditebar, ikan yang didapat sekitar 4 kilogram jika ditimbang. Sedang harga jual per kilonya Rp 25 ribu. Dengan demikian, sekali panen bisa menghasilkan 100 ribu.

“Modalnya Rp15 ribu untuk beli 100 ekor bibit lele. Kalau pakannya, ya tidak seberapa,” tambahnya.

Lelaki yang membiarkan rambutnya panjang itu, menularkan budidaya lele yang dilakukan ke sejumlah warga se Kalurahan Jrebeng Lor, utamanya emak-emak.

Jika dihitung, emak-emak yang mempraktekkan teknik budidaya seperti yang ia lakukan, sekitar 800 ratusan. “Ya, sekitar itu jumlahnya. Mereka berkelompok,” tandasnya.

Selain dijual, ikan lele yang sudah dipanen bisa untuk dikonsumsi sendiri atau dibagi-bagikan ke tetangga. Bahkan, Inos, jika di rumahnya tidak punya ikan, langsung mengambil ikan lele yang dibudidaya untuk dijadikan lauk.

“Kalau pas di rumah tidak ada ikan, kita bisa langsung ambil di sini. Ya, untuk lauk,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas