FaktualNews.co

Penuh Sampah dan Dangkal, Sungai di Kota Probolinggo Dikeluhkan Warga Sekitar

Peristiwa     Dibaca : 1361 kali Penulis:
Penuh Sampah dan Dangkal, Sungai di Kota Probolinggo Dikeluhkan Warga Sekitar
FaktualNews,co/Mojo
Kondisi sungai yang penuh sampah dan dangkal.

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Sungai di perbatasan antara Kelurahan Pakistaji, Kecamatan Wonoasih dengan Kelurahan Jrebang Lor, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo, dikeluhkan.

Selain, kotor dengan sampah, sungai yang membelah 2 kelurahan tersebut dangkal. Karenanya, warga di kanan kiri sepanjang sungai meminta, untuk dibersihkan sekaligus dikeruk. Agar di musim penghujan, air tidak meluap sampai ke jalan dan rumah warga.

Kondisi tersebut disampaikan Sitam (54) warga RT 1 RW 1 Kelurahan Pakistaji, Rabu (20/11) siang.

Disebutkan, warga sekitar sungai sudah bosan mengingatkan warga dan pengendara yang membuang sampah ke sungai. Namun, upaya tersebut tidak diindahkan, mereka tetap membuang sampah rumah tangganya ke sungai.

“Kami sudah bosan pak. Sudah dikasih tulisan, ya tetap saja,” tandasnya.

Karenanya, warga meminta Pemkot memagar sungai yang dekat dengan jalan dan jembatan. Tujuannya, masyarakat kesulitan melempar sampah yang dibawa dari rumahnya ke sungai.

“Kalau kepingin bersih, ya dipagar saja. Warga sudah tidak bisa melempar sampahnya ke sungai,” pintanya.

Menurutnya, tak hanya warga sekitar, masyarakat yang berdomisili jauh dari sungai juga membuang sampah di sungai tersebut. Mereka melempar sampah dari kendaraaannya, tanpa berhenti.

“Bukan warga sini saja yang membuang. Warga yang tinggal di selatan, melempar sampahnya ke sungai. Ya, akhirnya nggak pernah bersih dari sampah, meski warga sini sudah kerja bakti,” tandasnya.

Dalam kesempatan itu, Sitam dan warga lain meminta, Pemkot menggali sungai yang semakin dangkal. Mengingat, jika musim penghujan terkadang air meluap ke jalan, bahkan ke rumah warga.

“Awalnya sungai ini ya dalam, tidak seperti ini. Sekarang kan dangkal. Kalau hujan deras, kadang air meluap. Sudah lama tidak dikeruk,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Budi Krisyanto, menyayangkan kebiasan warga membuang sampah di sembarang tempat, termasuk di sungai. Pihaknya sudah berkali-kali melakukan sosialisasi tentang hal tersebut. Namun, masyarakat sulit menghilangkan kebiasaan seperti itu.

“Kami hanya bisa mengimbau, warga sekitar dan pengendara tidak membuang sampah di sungai,” tandasnya.

Sebab, selain mengganggu pemandangan, juga tak baik bagi kesehatan serta bisa menimbulkan banjir akibat tumpukan sampah mengganggu jalur air. Meski begitu, pihaknya akan tetap melakukan sosialisasi akan pentingnya kebersihan.

“Upaya yang akan kami lakukan, menyediakan sarana prasarana penempatan sampah. Melakukan Gerakan Operasi Simpatik Sampah (GOSS) dan melaksanakan Gerakan Serentak Masyarakat Bersih-bersih kali (BEBEK PRO),” tambahnya.

Selain itu, upaya yang dilakukan, mendorong agar Satpol PP selaku penegak Perda di lapangan, harus tegas menindak warga yang melanggar Perda Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Sampah.

“Kalau menyangkut pembersihan dan pengerukan kali yang dangkal, menjadi tanggung jawab Dinas PU PR. Bukan kewenangan kami,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas