SITUBONDO, FaktualNews.co– Untuk mengurangi angka pengangguran, Dinas Kerja dan Transmigrasi (Disnakertran) Kabupaten Situbondo, menggelar bursa kerja atau Job Market Fair 2019. Dengan lowongan kerja tersedia sebanyak 1.500 orang.
Sayangnya, bursa kerja yang dilaksanakan selama dua hari, 20-21 Nopember 2019, melibatkan 46 perusahaan itu sepi peminat.
Dari jumlah total sebanyak 1.500 lowongan kerja, tercatat hanya sebanyak 469 pencari kerja yang mendaftar.
Diduga kuat, sepinya pencari kerja yang datang ke bursa kerja 2019 karena Disnakertran Kabupaten Situbondo selaku leading sector kurang sosialisasi.
Reza (30), pencari kerja mengaku dirinya baru hari ini mengetahui ada bursa kerja. Itu pun informasi dari temannya. Dia mengaku begitu ada informasi langsung pulang, siapkan lamaran kerja.
“Saya baru tahu kalau ada bursa kerja di sini. Makanya buru-buru pulang ambil lamaran, siapa tahu ada yang cocok,“ kata Reza, asal Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Situbondo.
Dia mengaku kecewa karena bursa kerja ini kurang disosialisasikan kepada masyarakat. Akibatnya, tidak banyak masyarakat yang mengetahui kalau ada Job Mmarket Fair.
Kepala Disnaketrans Kabupaten Situbondo Budi Priyono mengatakan, program bursa kerja ini dilaksanakan guna memfasilitasi atau mempertemukan pencari kerja, dengan pengguna tenaga kerja atau perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja.
“Tujuan utamanya tentu mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Situbondo,” ujar Budi Priyono, Kamis (21/11/2019).
Diakuinya, pelaksanaan bursa kerja 2019 ini sepi peminat. Sebab, dari jumlah total 1.500 lowongan kerja pada 46 perusahaan, hanya 469 pencari kerja yang mendaftar.
Dengan rincian, lulusan sebanyak 161 orang, strata satu sebanyak 73 orang, sedangkan untuk diploma 235 orang.
”Jadi sepinya pencari kerja yang mendaftar ke job market itu bukan karena kurang sosialisasi, melainkan karena angka pengangguran makin berkurang di Kabupaten Situbondo,” kilah Budi Priyono.