PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Rencana Pemkot Probolinggo merelokasi Pasar Wonoasih, ditentang ratusan pedagangnya. Mereka menolak dipindah, dengan alasan lokasi baru yang akan dibangun pasar, sepi dan jauh dari jalan raya. Sehingga mereka khawatir dagangannnya dicolong maling dan sepi pembeli.
Penolakan tersebut disampaikan emak-emak yang berjualan di Pasar Wonoasih, Kamis (21/11/2019) sekitar pukul 10.00 WIB, ke sejumlah wartawan.
Para pedagang setuju kalau dipindah ke lapangan Wonoasih. Alasannya, selain dekat dengan jalan raya, juga dekat dengan Pasar Wonoasih yang sekarang. Sehingga, mereka tidak akan terdampak dari relokasi yang akan dilaksanakan tahun 2021 tersebut.
Penolakan itu disampaikan Syaiful, salah satu pedagang yang juga wakil ketua paguyuban pedagan pasar setempat. Menurutnya, tak hanya dirinya, seluruh pedagang menolak direlokasi atau dipindah.
Jika Pemkot bersikeras, para pedagang mengancam akan bertahan dan tetap berjualan di pasar Wonoasih. Sebab, mereka tidak ingin jualannya tidak laku hingga gulung tikar alias tidak berjualan lagi.
“Di tempat yang baru itu sepi pak. Dan lagi, tidak aman. Lha wong di sini yang ramai saja masih kebobolan, apalagi di lokasi yang sepi,” ujar Syaiful, di Pasar Wonoasih.
Sebagai alternatif atau solusi, pedagang memilih lapangan Wonoasih sebagai tempat relokasi. Selain dekat dengan jalan raya, dekat juga dangan pasar wonoasih yang sekarang. Pemkot bisa mengganti lapangan ke asset Pemkot yang lain yang berlokasi di wilayah Kecamatan.
“Lapangan diganti ke asset lain. Tentunya di wilayah kecamatan Wonoasih,” tandasnya.
Diperoleh informasi, Pasar Wonoasih akan dipindah permanen di dekat pasar sapi Kelurahan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih atau timur laut Pasar Wonoasih yang sekarang. Hanya saja, pembangunannya akan dimulai tahun 2020 dan pedagang akan dipindah tahun 2021 kalau pembangunan pasar yang baru sudah selesai.
“Kami menolak kalau dipindah ke sana. Sepi dan jauh dari jalan raya. Kumpul sama sapi lagi,” tambah Farida, pedagang buah.
Sementara itu, Arif Billah, Kepala UPT Pasar Wonoasih membenarkan, kalau pasar yang dikelolanya akan dipindah ke tempat baru. Yakni, bersebelahan dengan pasar ternak (Sapi dan Kambing). Pihaknya belum tahu, kapan rencana relokasi pedagang akan dilaksanakan.
“Kami belum tahu, kapan pedagang akan dipindah,” jelasnya.
Yang jelas menurutnya, Pemkot telah melakukan tidak kajian. Tentang hasil kajiannya, Arif mengaku, tidak tahu. Bahkan, pasar wonoasih akan dibangun dan dibuat apa, pria yang tinggal di Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan tersebut juga mengaku, tidak tahu.
“Pedagang kan mau direlokasi permainen. Pasar iani akan dibongkar, Nggak tahu buat apa,” tambahnya.
Dijelaskan, Rabu (20/11/2019) sebelumnya, pengurus paguyuban pedagang pasar Wonoasih menemui dirinya. Mereka menolak kalau di relokasi di dekat pasar ternak dan meminta direlokasi di lapangan Wonoasih.
“Sudah kami sampaikan aspirasi pedagang ke Pemkot. Kami hanya memfasilitasi. Keputusan, apa katanya wali kota,” tandasnya.
Disebutkan, mereka yang akan di relokasi nantinya berjumlah 340 pedagang. Terdiri dari 240 pedagang yang berjualan di los pasar dan 80 pedagang yang menenmpati kios atau lapak. Tak hanya itu, ada 25 pedagang kuliner dan buah yang berjualan di malam hari.
“Sebenarnya ada 121 kios, namun 30 lapak yang kosong alias tidak ditempati. Hanya 80 kios yang ditempati,” pungkasnya.