Penyangga Ambrol, 7 Pekerja Proyek Pasar Baru Kota Probolinggo Dilarikan ke RS
PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Sebanyak 7 pekerja harus dilarikan ke Rumah Sakit Dharma Husada Kota Probolinggo. Mereka menjadi korban kecelakaan kerja, setelah penyangga bangunan roboh.
Beruntung, tidak ada korban jiwa di kejadian yang berlangsung, Kamis (21/11) sekitar pukul 17.00 WIIB ini,
Namun, ada beberapa pekerja yang mengalami luka lecet dan sudah ada yang keluar dari UGD. Dimungkinkan, ketujuh pekerja yang seluruhnya warga Kabupaten Jember tersebut, dipulangkan. Mereka dilarikan ke UGD RS setempat, untuk diambil tindakan memulihkan kesehatannya.
Tujuh pekerja yang menjadi korban diantaranya, Musik (38) sempat pingsan dan luka gores di tangan. Sof (45) Jember, luka gores di bagian kaki, Mistar (39) luka di bagian kaki dan tangan. Selanjutnya, Febri (39) luka di pelipis dan belakang telinga, Suharto (47) luka di bagian pelipis. Wajid (39) luka di bagian tangan dan kaki, dan terakhir Hendro (42) luka di telinga bagian belakang.
Dua rekan korban yang ikut mengantar ke rumah sakit Husada mengatakan, bangunan rumtuk lantaran penyangga bangunan tidak kuat menahan beban rangka lantai atau dak yang belum dicor. Akibatnya, seluruh pekerja yang ada diatas untuk mengecor kolom (penyangga
lantai) jatuh bersamaan dengan runtuhnya bangunan.
Mereka sendiri ikut jatuh, namun selamat tak mengalami luka sedikitpun. Disebutkan, sore itu mereka mengerjakan pekerjaan pengecoran kolom atau penyangga bangunan. Pangecoran kolom masih dapat setengah atau separuh, tiba-tiba lantai yang masih berupa hamparan besi belum dicor, ambrol.
“Kami tidak tahu penyebabnya. Mengapa kolom tidak kuat menahan beban hamparan lantai (dek). Padahal lantai belum dicor,” ujar salah satu dari mereka.
Pantauan di lokasi, sejumlah wartawan tidak bisa masuk ke dalam proyek Pasar Baru. Pintu masuk dari arah selatan, Jalan Pahlawan tertutup dan digembok.
Data yang tertulis di papan dekat pintu masuk proyek diketahui, proyek pembangunan rehabilitasi fasilitas umum dikerjakan oleh PT Trisna Karya. Dana yang dialokasikan sebesar Rp
10,5 miliar dan pelaksanaan pekerjaan 105 hari. Pekerjaan proyek dimulai tanggal 2 September 2019.
Terpisah, kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Amin Fredi menyebut, Penyebabnya adalah scaffolding atau penyangga kurang rapat. Sehingga tidak kuat menahan beban beton, ditambah tekanan pompa dari kendaraan mix beton.
“Itu penyebabnya. Korban sudah ditangani Rumah sakit Husada,” ujarnya singkat.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Probolinggo Kota (Polresta) AKP Nanang Fendi membenarkan, kalau telah terjadi kecelakaan kerja di lokasi proyek Pasar Baru. Korbannya 7 pekerja dan sudah ditangani pihak rumah sakit. Lima pekerja dipulangkan, sedang 2 pekerja lainnya masih tinggal di RS Husada.
“Ya benar ada tujuh korban. Lima sudah dipulangkan dan hanya dua pekerja yang masih di RS Husada,” tandasnya.
Ditanya penyebabnya, AKP Nanag Fendi belum mengetahui, mengingat saat ini masih dilakukan olah TKP di lokasi kejadian. Untuk mengetahui penyebabnya lebih mendalam, pihaknya akan menyelidiki kecelakaan tersebut.
“Masih belum diketahui penyebab pastinya. Ya, tentu kami selidiki dan dalami,” pungkas Nanang Fendi.