Kriminal

Terungkap, Sopir Truk Korban Perampokan di Lumajang Tewas Disetrum dan Dihantam Dongkrak

LUMAJANG, FaktualNews.co – Enam dari delapan komplotan perampok sadis yang tega membunuh seorang sopir truk pasir bernama Mokhamad Zainudin (29 ) warga Desa Bades Kecamatan Pasirian, Lumajang, kini tengah menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Lumajang.

Sedangkan dua rekan mereka, Ahmad (19) warga Desa Bago Kecamatan Pasirian dan Abduh (23) warga Semampir Kota Surabaya, tewas ditembak Polisi karena melawan petugas saat hendak ditangkap di kawasan Kota Batu, Malang sekitar lima jam pascakejadian. Dalam aksinya, kedua pelaku bertindak sebagai eksekutor.

Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban mengatakan, komplotan perampok ini tergolong cukup sadis.

Berdasarkan hasil autopsi, Zainudin tewas setelah mengalami gegar otak. Bahkan, beberapa titik tempurung kepala korban juga ada yang remuk. Tak hanya itu, tulang leher korban juga patah setelah dipukul dengan sebuah besi dongkrak oleh para pelaku.

“Para Pelaku sangat sadis karena korban dianiaya, disetrum, dipukul pakai besi, mayatnya di buang dan truknya di rampok,” terang Arsal.

Dijelaskan Arsal, delapan pelaku ini memiliki peran berbeda saat merampok truk yang dibawa Mokhamad Zainudin. Tiga orang di antaranya bertugas sebagai eksekutor, yakni Slamet Budiono warga Desa Bades Kecamatan Pasirian, Ahmad dan Abduh.

Ketiganya menganiaya korban di dalam kendaraan hingga korban tewas lalu mayatmya dibuang di pinggir jalan di Dusun Sumberjeting desa Curah Petung Kecamatan Kedungjajang.

Sementara, lima pelaku lainya yang tercatat turut dalam aksi perampokan sadis ini yakni, Muhammad Miftakhut Toyib (19) warga Desa Genuk Kecamatan Ungaran Barat, Semarang, Indra Irawan (34 ) warga Desa Pleret Kecamatan Pohjentrek, Pasuruan, Adi Rachmad (28) warga Perumahan Mutiara Keluarga Kelurahan Purworejo Kecamatan Purworejo, Pasuruan.

Selanjutnya, Ahmad Baidowi (35) warga Desa Minggirsari Kecamatan Kanigoro, serta Dedi Nurdianto (25 ) warga Desa Bayeman Kecamatan Gondangwetan, Pasuruan kelimanya tercatat ikut serta dalam aksi tersebut.

“Ahmad dan Abduh (tewas) ini dua-duanya residivis. Yang Ahmad pernah terjerat kasus narkoba satu kali, begal dua kali sedangkan Abduh ini kasus penganiyaan,” pungkasnya.