Peristiwa

Delapan Tahun, Jalur Menuju Wisata Bukit Jengger Mojokerto Memprihatinkan

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Kondisi jalan Dusun Nawangan, Desa Tawangrejo, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, sangat memprihatinkan.

Jalur utama menuju wisata Bukit Jengger, salah satu destinasi wisata di Kabupaten Mojokerto ini banyak dikeluhkan, lantaran kondisinya rusak.

Dari pantauan di lokasi, jalan sepanjang dua kilometer menuju destinasi wisata Bukit Jengger, yakni Dusun Nawangan, kondisinya tergolong rusak parah.

Sebagian besar aspal pada ruas jalan sudah terkelupas. Pun demikian, ada yang tertutup pasir. Selain itu, bebatuan pun tampak memenuhi jalan. Beberapa titik, bahkan tertutupi bebatuan besar yang menonjol.

Pengendara sepeda motor yang melintas, harus ekstra hati-hati karena kondisi jalan buruk membuat laju kendaraan tidak stabil dan mudah oleng.

“Jalannya rusak sudah cukup lama. Ada kalau delapan tahun,” ungkap Kepala Dusun Nawangan, Lasimin, Sabtu (23/11/2019).

Menurut dia, selama delapan tahun mengalami rusak itu,jalan satu-satunya akses menuju dusun Nawangan dan Bukit Jengger ini tak tersentuh oleh campur tangan pemerintah.

Kondisi ini, membuat warga maupun wisatawan yang akan berkunjung di Bukit Jengger, belum merasakan kenyamanan secara utuh.

“Jelas tidak nyaman. Sudah lokasinya di pedesaan, jauh dari kota, aksesnya tidak layak lagi,” sesal Lasimin, di kediamannya,

Menurutnya, pihak dusun sudah beberapa kali mengajukan perbaikan jalan ke pihak pemerintah. Mulai tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten. Namun, hingga kini belum ada respon positif.

“Bahkan, saking jengkelnya, kami pernah bersama 10-an orang lebih, datang ke kantor Pemda, langsung mengajukan perbaikan. Tapi, sampai sekarang belum ada realisasi,” ujarnya.

Pihaknya hanya berharap, pemerintah segera merespon akses menuju destinasi wisata Bukit Jengger tersebut. Hal ini, untuk mendukung dan mendongkrak perekonomian masyarakat.

Selama ini, Bukit Jengger sudah menjadi jujukan wisatawan. Terlebih, bagi kamu milenial dan pendaki gunung. Selain ketinggian bukit yang tidak terlalu tinggi, keindahan alam di Bukit Jengger juga masih terjaga dan asri.

“Yang datang ya sudah dari berbagai daerah mas, Selain Mojokerto, banyak pengunjung juga dari Surabaya, Jombang, Sidoarjo, dan Gresik,” terangnya.

Dalam sehari, minimal terdapat hampir sepuluh sampai 20 lebih lebih pengunjung. “Kalau weekend, kadang tembus sampai ratusan pengunjung. Pokoknya, sebulan itu untuk parkir di tiga titik saja, dapat Rp 4 juta. Belum pendapatan retribusi masuk,” tandasnya.