PAMEKASAN, FaktualNews.co – Musim sepak bola 2019, kali pertama winger Andik Vermansyah memperkuat Madura United. Sejauh ini, dia telah menghantarkan timnya ini merebut juara 3 di dua ajang bebeda, yaitu Piala Presiden 2019 dan Piala Indonesia.
Meskipun tercatat sebagai musim pertamanya, Andik menceritakan seakan telah 10 musim bersama tim berjuluk Laskar Sape Kerrab. Dia tidak merasa menjadi orang asing.
“Saya merasa seperti tidak tim baru (Madura United) bagi saya. Di sini, saya ini seperti sudah bermain 10 tahun berapa tahu,” katanya Senin, (25/11/2019).
Kondisi itu tidak terlepas, mantan penyerang sayap Persebaya Surabaya itu sudah melanglang buana di Madura. Dia pernah bermain di Bangkalan dan di Sampang. Bahkan, dia mengaku oernah memperkuat Persesa Sampang, tidak sebatas klub internal kabupaten.
“Ya karena saya sejak umur 14 tahun sudah berkelana di Madura. Dulu di Bangkalan, terus Tanah Merah, terus di Ketapang. Banyak yang ngebon saya, mungkin banyak orang tahu, tapi saya berlum ketemu lagi orangnya. Memang sudah lama lah saya meniti karir di sini, saya pernah ikut Putra Ketapang Sampang, Persesa Sampang dulu,” sambungnya.
Di samping itu, penyerang sayap Tim Nasional Indonesia ini menilai pengelolaan Madura United sudah dilakukan secara profesional, seperti yang dicontohkannya, gaji tidak telat.
Andik juga menyukai kekeluargaan di tim yang menjuarai turnamen Internasional Suramadu Supers Cup (SSC) 2019 ini, yang sangat kental.
“Main di sini, saya senang sekali. Tim ini (Madura United) sangat profesional sekali dan seperti gaji tidak pernah telat, dan yang lain. Kekeluargannya juga luar biasa, saya senang dengan semua yang ada di tim ini, tidak melihat pemain lama ataupun baru,” cerita Andik.
Pemain yang pernah berkostum Kedah FA Malaysia itu juga menyukai masyarakat dan suporter Madura United yang terus mendukungnya saat performa baik ataupun tidak baik.
“Dan saya senang sekali masyarakat sini, saya main bagus atau tidak bagus, mereka masih respek sama saya. Jarang lah menghina saya. Masyarakat sini masih sayang sama saya lah seperti saya juga sayang sama mereka,” terangnya.
Kendati demikian, Andik menyayangkan, jumlah suporter Madura United kurang banyak. Padahal, dia mengatakan, skuad tim berjuluk Laskar Sape Kerrab sudah berlabel bintang dan tim dikelola secara profesional.
“Cuman sayangnya saja, suporter kurang banyak, karena sayang kami pemain bagus-bagus dan profesional juga tim ini pengelolaannya,” tandasnya.