FaktualNews.co

Sopir GoCar Mojokerto Unjuk Rasa di Depan Kantor Gojek, Tuntut Kenaikan Insentif

Peristiwa     Dibaca : 1072 kali Penulis:
Sopir GoCar Mojokerto Unjuk Rasa di Depan Kantor Gojek, Tuntut Kenaikan Insentif
FaktualNews.co/Amanullah
Puluhan Sopir Online saat meluruk kantor Gojek di jalan raya Jabon, Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto Selasa (26/11/2019).

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Puluhan sopir taksi online yang merupakan mitra GoJek melakukan unjuk rasa di depan kator Gojek di jalan raya Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, pada Selasa (26/11/2019). Mereka menuntut sekema baru turunnya insentif sebesar 65 ribu dan mengancam akan menutup kantor Gojek.

Dengan dijaga ketat oleh aparat kepolisian puluhan sopir online itu nampak membawa berbagai sepanduk bertuliskan bermacam tuntutan, para sopir taksi online mengepung kantor Gojek dan melakukan orasi secara bergilir.

Tak hanya itu mereka juga membawa karangan bunga untuk kantor gojek yang bertuliskan Ikut berduka cita atas Wafatnya Go-Car Mojokerto.

Puas berorasi, mereka lantas melakukan aksi salat jenazah di depan kantor dengan mengeluarkan semua ponsel para peserta untuk di kumpulan di hadapan mereka.

Selain menuntut sekema baru dana insentif. Mereka juga mengancam akan menutup kantor Gojek bila tuntutan para driver sopir online tidak dipenuhi.

“Kita akan tutup Kantor Gojek Mojokerto bila tuntutan insentif tak dikembalikan,” ungkap salah satu orator, Fahmi, di depan kantor Gojek Mojokerto, Selasa (26/11/2019).

Fahmi mengatakan, aksi kali ini puluhan driver menuntut keadilan dalam sekema baru yang di terapkan oleh perusahaan yakni turunnya insentif Go -Car yang semulanya 260 menjadi 65 ribu. Skema baru dirasa memberatkan dan tidak manusiawi.

Selain itu, puluhan sopir online juga menuntut kenaikan tarif driver dan protes soal pemutusan sepihak oleh kantor Gojek.

“Ini sudah tidak manusiawi, dengan insentif segitu mana cukup, dihitung mulai dari bensin 100 ribu, makan hingga biaya operasional mobil ini saja tidak cukup malah kita bisa rugi,” paparnya

Ia menyebutkan, pemberlakuan skema baru di mulai aktif pada sepuluh hari yang lalu. Sejak itu juga, banyak sopir taksi online yang memilih mogok dan tidak beroperasi.

“Kita mogok pun, terjadi banyak gesekan sesama driver, bahkan ada beberapa kawan-kawan ini diputus secara sepihak oleh perusahaan,” terangnya.

Dalam skema terbaru, sehari minimal sopir online harus mendapatkan 17 kali trip dengan hanya mendapatkan insentif Rp 65 ribu.

“Skema baru total 17 trip hanya mendapat insentif Rp 65 ribu, itu juga dibatasi oleh waktu, kalau waktu yang ditentukan habis ya akan kembali nol lagi. Beda skema lama yang mendapat Rp 260 ribu untuk 17 trip. Ini jelas tidak manusiawi,” jelasnya.

Hal senada juga dikatakan, Ilham salah seorang driver GoCar yang sudah empat tahun bekerja sebagai sopir online. Kata dia, dengan insentif 65 ribu jelas sangat memberatkan para sopir.

“Kalau dikalkulasikan, dengan nominal insentif 65 ribu dalam sehari minimal kita GoCar mengeluarkan biaya 100 untuk BBM, makan 50 ribu, ditambah perawatan mobil yang bisa mencapai 225 ribu jelas kita malah rugi. Belum ditambah potongan dari perusahaan sebasar 4.400 per trip,” jelasnya.

Kata dia, sebelum sekema baru di terapkan, minimal sopir online bisa mendapatkan keuntungan hingga 130 ribu per hari.

“Kita tidak aneh aneh kok, tidak apalah kita di samakan dengan perusahaan lain yang insentif nya 115 ribu, asal jangan seperti ini. Kalau begini ini ya kita yang rugi,” tandasnya.

Usai melakukan aksi di kantor Gojek di jalan raya Jabon, Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, puluhan sopir online melanjutkan aksinya di depan kantor DPRD Kabupaten Mojokerto.

Rencananya mereka akan mengadu kepada DPRD kabupaten Mojokerto.

Sementara itu pihak kantor Gojek saat dimintai keterangan engan memberikan penjelasan. “Tidak ada bapaknya, sedang diluar,” ucap salah seorang petugas.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh