SURABAYA, FaktualNews.co – Meski mengandung gula, buah kaya akan vitamin, mineral, dan serat. Kandungan serat buah terbukti efektif memperlambat penyerapan nutrisi dalam tubuh, sehingga gula darah tidak cepat naik mendadak.
Selain itu, buah adalah sumber antioksidan yang sangat baik. Antioksidan sendiri berperan penting untuk membantu menghindari kerusakan sel akibat stres oksidasi, yang sering dikaitkan dengan berbagai komplikasi diabetes.
Hello Sehat melansir, ada banyak buah untuk diabetes yang sebenarnya aman dikonsumsi. Namun, agar buah yang Anda konsumsi memberikan manfaat yang dapat memberikan manfaat yang optimal, perhatikan beberapa tips berikut.
1. Pastikan indeks glikemik rendah
American Diabetes Assocuation menyarankan pengidap diabetes untuk memilih buah yang punya nilai indeks glikemik rendah. Indeks glikemik, atau GI, adalah acuan untuk mengukur seberapa cepat makanan yang akan Anda konsumsi meningkatkan kadar gula darah.
Secara umum, buah yang GI-nya tinggi cenderung lebih cepat menyebabkan kenaikan gula darah ketimbang yang indeks glikemiknya rendah.
Penting juga untuk dicatat bahwa GI suatu makanan mungkin akan berbeda ketika dimakan sendirian atau saat dikombinasikan dengan makanan lain. Misalnya, jika Anda makan buah GI tinggi seperti melon, dan mencampurnya dengan makanan indeks GI rendah seperti keju rendah lemak, efeknya justru membantu menyeimbangkan gula darah.
2. Hindari buah kering
Kebanyakan buah-buahan kering diolah dengan ditambahkan gula agar lebih manis. Di samping itu, buah kering juga cenderung lebih rendah serat dan tinggi karbohidrat.
Contohnya, 1 ons kismis kering diketahui mengandung 100 kalori, 23 gram karbohidrat, dan 18 gram gula. Kandungan tersebut hampir setara dengan 5 sendok teh gula!
Niat awal ingin menstabilkan gula darah, mengonsumsi buah kering justru bisa membuat gula darah Anda naik drastis. Maka dari itu, sebaiknya batasi atau sama sekali hindari makan buah kering. Buah yang paling baik untuk pengidap adalah buah segar.
3. Hindari jus buah
Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa makan buah-buahan dapat membantu menurunkan risiko diabetes tipe 2. Namun faktanya, jus buah justru berpotensi meningkatkan gula darah dengan cepat. Kok bisa?
Efek penurunan gula dari buah berasal dari kandungan seratnya. Namun, pemrosesan buah dengan blender atau juicer justru dapat menghancurkan struktur serat buah. Akibatnya, hampir sebagian besar kandungan serat hilang sehingga malah jadi menyebabkan gula darah melonjak dengan cepat.
Selain itu, jus juga dibuat dengan menambahkan lebih banyak potongan buah agar memenuhi satu porsi. Contohnya, Anda akan perlu sekitar 2-3 jeruk segar utuh untuk membuat satu cangkir jus jeruk (237 ml).
Sementara buah itu sendiri sudah merupakan sumber karbohidrat dalam bentuk gula fruktosa. Belum lagi harus menambahkan pemanis, entah itu gula pasir, sirup gula, atau susu agar rasanya lebih mudah diterima lidah.
Ini artinya, Anda justru akan lebih banyak mendapatkan asupan gula ketimbang serat dan nutrisi buah lainnya. Risiko kenaikan gula darah setelah minum jus buah pun cenderung jadi tinggi.