Ali Fauzi dalam Seminar di Lamongan: Penanganan Terorisme Harus lewat Banyak! Aspek
LAMONGAN, FaktualNews.co-Ustad Ali Fauzi Manzi, mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) menyatakan, akar terorisme tidak tunggal, namun multi dan bahkan saling berkaitan.
Karena itu cara penanganannya juga tidak bisa dilakukan dengan metode tunggal. Harus melalui banyak aspek, perspektif dan metodologi.
“Ibarat sebuah penyakit, terorisme ini termasuk penyakit yang sudah mengalami komplikasi, butuh dokter spesialis dan juga kampanye pencegahan dari orang yang pernah mengalami penyakit ini,” kata Direktur Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP). Rabu (27/11/2019).
Hal itu disampaikan mantan kepala instruktur perakit bom Jamaah Islamiyah (JI) saat menjadi narasumber pada seminar Kebangsaan bertajuk Bersama Menangkal Bahaya Radikalisme/ Terorisme di Pendopo Lokatantra, Lamongan.
Ali Fauzi sendiri dikenal pernah ditugaskan menjadi kombatan di Afganistan. Dia adik Amrozi yang terlibat langsung dalam aksi radikaslime dan terorisme.
Amrozi diketahui merupakan seorang terpidana yang dihukum mati karena menjadi penggerak utama dalam Peristiwa Bom Bali 2002.
Komandan Kodim 0812, Dandim Letkol Inf Sidik Wiyono di kesempatan itu mengajak seluruh elemen masyarakat meningkatkan pemahaman tentang kehidupan berbangsa dan bernegara dalam kerangka NKRI.
“Unuk menanamkan rasa nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari serta berperan aktif dalam sistem kewaspadaan dini dan cegah dini. Yakni dengan berperan aktif mengatasi dan melaporkan gejala-gejala yang mengarah kepada radikalisme terorisme.” katanya.
Selaku pimpinan daerah, Bupati Fadeli berharap betul, masyarakat Lamongan yang dikenal agamis, tidak salah kaprah dalam menerjemahkan berjuang dalam agama.
“Karena itu, harus ada pendekatan-pendekatan yang lebih humanis, kepada mereka yang terpapar radikalisme,” ujarnya.
Fadeli juga mengapresiasi usaha yang telah dilakukan pihak TNI, Polri dan seluruh elemen masyarakat yang terus berupaya mencegah timbulnya paham-paham radikalisme terorisme, sehingga menciptakan suasana aman dan kondusif di Kabupaten Lamongan.
“Terima kasih kepada seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama, khususnya jajaran TNI dan Polri yang bekerja 24 jam nonstop demi mempertahankan Lamongan tetap aman dan nyaman,” kata Fadeli, menambahkan.
Seminar sehari diikuti ratusan pemuda mulai dari mahasiswa dan perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Lamongan.
Kemudian pemuda dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Banser dan Kokam, perwakilan perguruan pencak silat, serta perwakilan sejumlah takmir masjid.